Martapura, BARITO – Tidak sampai hitungan jam, sekitar 10.000 buah durian yang disediakan Panitia Kontes Durian dan Buah Eksotik Lokal Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan di Desa Kiram, Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kamis (24/1), ludes diserbu warga.
Ratusan warga yang datang dari berbagai pelosok, mayoritas dari di Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru dan Banjarmasin, itu tidak saja menyantap buah beraroma khas ini di lokasi kontes, tapi masing-masing membawa pulang untuk disantap lagi di rumah.
Panitia Pelaksana dari Dinas Pertanian dan Tanaman Hortikultura Provinsi Kalsel sengaja menyediakan 10 ribu buah durian untuk dimakan gratis oleh masyarakat yang sebelumnya sudah disampaikan pengumuman dan undangan,termasuk melalui media sosial.
Durian-durian itu berasal dari 13 Pemerintah Kabupaten dab Kota di Kalsel dengan berbagai varietas yang sudah mengikuti kontes tingkat daerah setempat, ditambah buah-buahan lokal lainnya yang tergolong langka seperti limpasu, gitaan, bundar, jentik-jentik, dan sebagainya.
“Ini kontes kedua kalinya untuk tingkat Provinsi Kalsel. Total ada 113 peserta yang ikut, 13 peserta dari kabupaten dan kota, sisanya kategori umum dari masyarakat dan petani durian di Kalsel,” ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel Syamsir Rahman, Kamis (24/1).
Dikatakan Syamsir, pihaknya sengaja mengadakan kontes durian, di Desa Kiram ini untuk bisa menikmati durian di alam terbuka yang sejuk bersama masyarakat sekitar yang belum tahu keindahan Kiram Park.
“Durian ini merupakan buah rakyat, yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Nantinya ribuan biji Durian ini akan ditanam dan disemai kembali. Sekaligus mendukung gerakan revolusi hijau yang sudah dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel,” jelasnya.
Tahun depan, ungkap Syamsir lagi, pihaknya berencana melaksanakan lomba tingkat regional Kalimantan. Mulai dari Kalsel, Kalteng, Kaltim, Kaltara sampai Kalbar akan diundang ikut dalam festival buah durian ini.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan, festival durian di Kalsel ini akan terus dilaksanakan dan dikembangkan. Kedepannya, Kalsel juga siap menjadi tuan rumah festival durian nasional maupun internasional.
“Semoga festival durian ini dapat menaikkan pertumbuhan perekonomian. Dari segi penjualan buahnya dan pariwisata di Kalsel,” terangnya.
Juara Kontes
Hasil penilaian juri kontes tingkat provinsi ini, durian varietas lokal si Tapai dan Pengantin Idaman yang sama-sama dari Kota Banjarbaru ditetapkan sebagai juara I dan II. Sedangkan juara III diraih Durian ‘Ulang-ulang’ dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Juri juga menetapkan buah terlangka di Kalsel adalah Traku dari Kabupaten Balangan dan Kapul Burung dari Tabalong. Sedangkan predikat buah terenak diberikan kepada Mundar dari Kabupaten Banjar.
Kepada Dinas Pertanian Kota Banjarbaru, Siti Hamdah mengaku bersyukur dengan pencapaian kali ini. Diakuinya, Durian si Tapai dan si Pengantin Idaman Banjarbaru ini merupakan varietas lokal yang ditanam di Desa Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka.
“Buah durian yang menang dalam festival buah durian ini merupakan yang terbaik dari petani di Sungai Tiung, Cempaka. Kami bersyukur dengan hasil Juara ini,” ungkapnya usai pengumuman hasil kontes.
Dia menjelaskan, ke depan pihaknya akan mendaftarkan dua varietas Durian si Tapai dan si Pengantin Idaman ini. Agar ke depan namanya semakin dikenal orang dan bisa dipasarkan dengan baik di Kalsel dan sekitarnya.
Sementara itu, petani pemilik pohon durian si Tapai dan si Pengantin Idaman ini mengaku bangga dengan pencapaian kali ini. Dia mengaku dua buah ini merupakan dari pohon yang sudah tumbuh 35 tahun lalu. Pohon di tanam di dataran tinggi Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru.
“Tidak ada yang spesial, hanya perawatan dan pemupukan terhadap pohon saja yang lebih rutin dilakukan. Dan hasilnya memang durian kami dari segi daging, rasa dan volume buahnya lebih bagus,” ungkapnya.
Dirinya tidak memungkiri, ke depan nilai buah durian si Tapai dan Pengantin Idaman akan lebih tinggi dari sebelumnya setelah jadi juara.
“Mungkin kalau sebelumnya kami menjual Rp 25 ribu per buah, ke depan Durian ini bisa mencapai harga jual Rp 35 ribu,” jelasnya. slm