BAJAJ- Hijau pengganti bajaj orange sudah sering dijumpai di Banjarmasin. (hamdani/brt)
Banjarmasin, BARITO – Bajaj orange yang biasa berkeliaran di Kota Banjarmasin sudah jarang terlihat sekarang ini. Itu terjadi karena Pemko Banjarmasin melakukan peremajaan Bajaj Orange tersebut karena alasan tua dan bising.
Bajaj orange digantikan Bajaj hijau. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Bajaj hijau itu memiliki banyak kelebihan selain mesin yang bandel, bajaj ini juga irit bahan bakar dan tidak bising. Alasan itu bajaj lama harus digantikan, sebab kerap menjadi keluhan pelanggan setia bajaj.
“Saat ini sudah beroperasi bajaj hijau sekitar 30 unit dan itu dibagi dua merek yakni Bajaj dan TVS, dimana sama-sama motor buatan India,” tuturnya belum lama tadi di kantornya.
Semua pemilik bajaj hijau merupakan pemilik bajaj orange yang mengikuti koperasi kelompoknya. Bajaj hijau dibeli dengan cara diangsur bisa juga kontan. “Soal merek, merek bajaj lebih mahal ketimbang merek TVS. Bajaj orange saat ini dilarang beroperasi apabila kedapatan kami, maka akan kami sita,” katanya.
Ikhwan melanjutkan, penyitaan bajaj tua tersebut tidak disita begitu saja, namun pemilik kita berikan ganti rugi sebesar Rp 1 juta. Setelah itu pemilik diminta untuk membeli bajaj hijau baik itu kontan atau diangsur.
“Awalnya banyak yang tidak mau mengikuti peremajaan bajaj ini, setelah tau penghasialnnya lebih, sopir bajaj tua sudah mulai mau mengganti dan sekarang sudah ada 30 an,” katanya.
Ikhwan melanjutkan lagi, saking meningkatkanya omset setelah ikut program peremajaan, beberapa sopir bajaj mengaku sering menerima orderan hingga keluar daerah seperti ke Martapura, Pelaihari, Banjarbaru.
“Beberapa akuan sopir bajaj hijau, omset mereka jauh berubah dari pada saat menggunakan bajaj orange,” ucapnya.
Saat ini pihaknya masih giat-giatnya terus melakukan patroli terhadap aktivitas bajaj orange. Ia akan langsung menyita apabila menemui bajaj tua itu di jalan dan menggantijan bajaj hijau. dan