Banjarmasin,BARITO – Kementerian Pendidikandan Kebudayaan (Kemendikbud) RI yang mengembalikan matapelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Disambut positif dan mendapat apresiasi dari DPRD Kalimantan Selatan melalui Komisi IV membidangi pendidikan.
Apresiasi tersebut disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Yazidie Fauzy.
Pasalnya, generasi terdahulu di era Orde Baru, yang mengenyam pendidikan PMP ini memahami lebih konfrehensif terkait implementasi dari penerapan moral dalam bersosialisasi.
“PMP ini mata pelajaran yang perlu diterapkan bagi pelajar,” ujarYazidie.
Menurut politisi PKB ini, ditengah kemerosotan moral, matapelajaran PMP ini tentu perlu diterapkan, tak hanya secarateoritis, tapi praktiknya ketika melakukan interaksi.
Mantan Ketua KNPI Kalsel ini menambahkan, dalam mata pelajaran PMP tersebut lebih menekankan etika ketimuran, baik tatacara bertatakrama, bersikap, berkepribadian maupunlainnya, tujuannya para pelajar memahami pentingnya moral atau akhlak.
“Budaya barat sudah menggerus moral ketimurankita, sehinggapentingmengembalikansepertisemula,” harapnya.
Yazidie menegaskan, PMP ini berbeda dengan PPKN, karena esensi yang terkandung dalam mata pelajaran PMP ini lebih terfokus dan spesifik, sedangkan PPKN lebih bersifat umum saja. sop