Pelaihari,BARITO – Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi (DPTVP) berkomitmen untuk meningkatkan mutu lulusan pendidikan tinggi vokasi agar dapat bersaing diranah internasional. Oleh karena itu, mendukung program-program peningkatan kualifikasi dari jenjang diploma 3 ke diploma 4 (sarjana terapan) diperguruan tinggi luar negeri, melalui skema program regular dan gelar ganda. Sehubungan dengan hal tersebut.
Program Industry Academia Collaboration Indonesia-Taiwan adalah program beasiswa dari Pemerintah Taiwan melalui Taipei Economic and Trade Office (TETO). Tujuannya mendorong mahasiswa berprestasi melanjutkan pendidikan di Taiwan.
Pemerintah Taiwan melalui Kementerian Pendidikan setiap tahunnya memberikan kesempatan kepada pelamar beasiswa internasional termasuk Indonesia. Beasiswa tersebut dapat digunakan untuk pelamar yang ingin melanjutkan kuliah S1, S2, atau S3 pada perguruan tinggi yang ada di Taiwan.
Program bantuan persiapan studi lanjut merupakan fasilitasi implementasi MoU untuk sejumlah Politeknik Negeri Indonesia yang melakukan Kerjasama dengan beberapa Universitas di negara Taiwan yang pernah dilakukan pada tahun 2019 lalu. Kemudian ada MoU antar Universitas (U to U) tersebut berisi tentang kesepakatan pelaksanaan kegiatan 2+I academia collaboration program yaitu kegiatan studi lanjut mahasiswa Indonesia dari program Diploma Tiga ke program sarjana, dengan komposisi program 1,5 tahun pembelajaran di kampus plus 1,5 tahun magang industri di Taiwan.
Baigaimana bisa mengikutinya ?
Muhammad Ghalih, S. I. Kom,. M. Sc Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Politala Jum’at (6/8/21) kemarin dikampus Politala memaparkan, peserta diusulkan oleh perguruan tinggi asal berdasarkan seleksi internal. Jenis skema program yang didanai yaitu, Program 2+I Industry-Academia Collaboration, yaitu bantuan dana persiapan bagi mahasiswa program diploma dari perguruan tinggi Indonesia yang telah memiliki kerja sama Industry-Academia Collaboration dengan perguruan tinggi Taiwan untuk jenjang sarjana terapan, atau program gelar ganda atau gelar bersama dengan perguruan tinggi luar negeri, yaitu bantuan dana persiapan untuk mahasiswa program diploma dari perguruan tinggi Indonesia yang telah memiliki kerjasama dan rekomendasi penyelenggaraan program studi gelar ganda untuk jenjang sarjana terapan dengan perguruan tinggi diluar negeri.
“Politala pun menangkap peluang tersebut, dan awal bulan September ini 17 orang alumni Politala bertolak ke Taiwan. Mereka tetap bisa berangkat selama dalam keadaan sehat dan tetap dikarantina 14 hari dihotel yang sudah ditentukan. Dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,dan Teknologi Dirjen Pendidikan Vokasi juga menambah nilai bantuan yang awalnya Rp 12 juta per orang menjadi Rp 16 juta per orang untuk keberangkatan,”kata Ghalih.
Ia menambahkan, alumni tersebut berasal dari beberapa Politeknik negeri yang berhasil lolos peserta seleksi. Nantinya mereka akan menempuh pendidikan dibeberapa universitas di Taiwan seperti Cheng Shiu University, Chien Shien University of Science and Technology, Hsing Wu University and Mingshin University. Akan tetapi alumni Politala akan berada di Kun Shan University, Yongkang District atau kota Tainan, ini merupakan kampus yang sangat berpengalaman karena mereka berdiri sejak 1965.
Mereka yang diterima ada 3 dari jurusan Program Studi (Prodi) yakni Agro Industri, Teknik Informatika dan Akuntansi, sementara tahun sebelumnya ada prodi Teknik Otomotif, akan tetapi tahun ini Teknik Otomotif tidak ada peminatnya mengingat jurusan otomotif ketika lulus banyak yang langsung diterima kerja di perusahaan, jelas Ghalih pula.
Kepada mereka yang mengikuti jenjang perkuliahan di Taiwan, maka mereka pun rata-rata dipilihkan perusahaan-perusahaan untuk bekerja. Namun demikian pihak Politala mengharapkan kepada 17 orang tersebut bisa menempuh pendidikan S2, karena Politala juga masih memerlukan sumberdaya manusia yang berkulaitas. Mereka yang dikirim ke Taiwan merupakan pilihan yang terbaik secara akdemik.
KUI Politala merupakan jembatan saja, dimana informasi beasiswa pada perguruan tinggi dimana saja diinformasikan kepada alumni. Yang paling banyak masuk informasi beasiswa saat ini dari Australia, Turki, Cina dan India.
Kenapa dipilih Taiwan ?
Menurut Ghalih, ada alumni Politala yang sudah pengalaman disana, sementara negara lain belum tahu kondisi disana. Seperti India banyak menawarkan dan seberapa banyaknya pun mahasiwa, namun di India pandeminya sangat luar biasa. Sementara Taiwan termasuk negara yang bisa menanggulangi covid-19, disamping memang sudah ada kerjasama dengan Politala. Tahun depan Politala ditantang untuk mengirimkan semua perwakilan prodi.
Tentunya ini sebuah kesempatan yang sangat baik, namun yang utama sekali adalah melihat mental alumni, agar jangan sampai down dalam perjalanan kuliah diluar negeri.
Jika dilihat dari jumlah alumni yang dikirim Politala bahkan berada diperingkat ke 5 secara nasional dari 19 Polteknik se Indonesia dan 1 universitas, sehingga alumni Politala telah betul-betul siap menerima Beasiswa 2+1 tersebut.
Penulis: Basuki