Banjarmasin, BARITO – Keberadaan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kalimantan Selatan sekitar kurang lebih 2.700 orang, skill atau keahliannya terus ditingkatkan dengan pelatihan-pelatihan rutin setiap tahunnya.
Pasalnya, mereka ini selalu siap diterjunkan ke daerah bencana, baik bersifat lokal maupun nasional, guna membantu para korban yang tertimpa bencana alam ataupun bencana kemanusiaan.
Kesiapan dan kesigapan tenaga relawan ini kapan pun mereka dibutuhkan bentuk kepedulian PMI, seperti membantu para korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
Wakil Ketua PMI Kalsel Bidang Relawan Muhammad Yani Helmi menuturkan usai
peringatan Hari Relawan dan Pemberian Penghargaan Donor Darah Sukarela 75 Kali, Sabtu (29/12) di salah satu hotel berbintang di Banjarmasin.
Yani Helmi mengungkapkan, kesiapan dan kesigapan tenaga relawan ini, karena pihaknya di PMI rutin setiap tahunnya melakukan pembinaan terhadap mereka.
“Pembinaan yang kita lakukan dengan perekrutan tenaga relawan. Mereka kita pilah dan pilih sesuai keahliannya (skill, red),” ujar Yani Helmi.
Dengan skill masing-masing tenaga relawan, lanjutnya, ketika ada terjadi bencana di suatu daerah, maka kita bisa membantunya dengan apa yang kita punya.
Yani mencontohkan, seperti terjadi bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, maka kita mengirim sesuai permintaan di daerah bencana itu, seperti tenaga dokter, perawat atau pun ahli pertukangan bangunan.
“Jadi kita mempersiapkan sesuai yang kita mampu, karena ini organisasi sosial, jadi silahkan saja siapa yang ingin terlibat membantu korban bencana,” terangnya.
Relawan yang kita rekrut, lanjutnya, dominan para mahasiswa dan pelajar, tentunya punya skill yang dibutuhkan, tapi ada juga tenaga dokter dan perawat bahkan punya keahlian pertukangan.
“Relawan ini kita bagi sesuai keahlian dan kita lakukan pelatihan tiap tahunnya, agar mereka siap diterjunkan bila terjadi bencana di suatu daerah,” pungkasnya.
Ketua PMI Kalsel H Gusti Iskandar Sukma Alamsyah mengapresiasi keberadaan relawan PMI Kalsel ini, ia menilai relawan ini sudah cukup mampu dalam menghadapi segala hal terkait kebencanaan, seperti bencana kebakaran yang bersifat lokal maupun bencana nasional, seperti di Lombok, Palu dan Donggala.
“Kita sebagai insan PMI tentu merasa bangga dan mengapresiasi keaktifan relawan ini, termasuk para relawan yang ada dilingkungan masyarakat dan di perguruan tinggi di Kalsel,” pujinya.
“PMI tidak akan mampu berbuat banyak menghadapi bencana besar kalau tidak didukung relawan,” tandasnya.
Kenapa kita mengadakan peringatan Hari Relawan, karena pada tanggal 26 Desember kemarin itu bertepatan dengan Hari Relawan dan pencanangan ini diberikan Presiden 14 tahun lalu pada saat terjadi tsunami Aceh, terangnya.
“Alhamdullilah relawan PMI aktif betul membantu di daerah bencana,” pungkasnya.sop