GUBERNUR Kalimantan Selatan Sahbirin Noor melepas sekitar 2.500 peserta Kirab Santri, dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Santri 2018, di lapangan Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Selasa (23/10).(foto: iman satria)
Banjarmasin, BARITO – Sedikitnya 2.500 santri dari sejumlah pondok pesantren dan madrasah negeri/swasta di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru, Selasa (23/10), melakukan kirab yang dilepas Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor di halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin.
Turut hadir, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalsel Noor Fahmi dan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Abdul Haris Makkie. Sebelum pelepasan peserta kirab, dilakukan pembacaan ikrar santri.
Pada kesempatan itu, Gubernur mengajak para santri lebih bersyukur dan menikmati Indonesia yang sudah merdeka dengan cara siap menghadapi kemajuan zaman dalam persaingan yang semakin kompetitif.
“Adik-adik santri harus belajar, belajar, belajar, dan belajar,” ajaknya sembari mengatakan,
Indonesia merdeka juga karena ada campur tangan para santri di masa pejuangan melawan penjajah Belanda maupun Jepang.
Noor Fahmi menyebutkan, Hari Santri yang sudah ditetapkan Presiden RI Joko Widodo pada 22 Oktober 2015 lalu merupakan babak baru sejarah umat Islam di Indonesia dalam mewujudkan relasi harmoni umat Islam dan pemerintah.
“Acara ini menjadi momentun untuk mempertegas peran santri sebagai pioner perdamaian,” katanya.
Kirab, ujar Fahmi, juga bertujuan memupuk jiwa patriotisme dan semangat nasionalisme para santri untuk membela negara dan bangsa. ‘’Jika membaca sejarah, perjuangan kaum santri dalam membela tanah air dan kemerdekaan Indonesia dibayar dengan amat mahal,’’ ujarnya.
Melalui kegiatan bertema‘’Bersama Santri Damailah Negeri’ ini diharapkan para santri mampu menjawab tantangan zaman, mengambil peran dan mendedikasikan diri untuk senantiasa pada negeri.
Puncak peringatan Hari Santri tahun ini dipusatkan di Lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat, Ahad (21/10) yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo. Saat itu Jokowi mengingatkan agar masyarakat senantiasa bersyukur Indonesia menjadi negara yang dipandu oleh tradisi santri.
“Kita patut bersyukur bahwa Bangsa Indonesia dipandu oleh tradisi kesantrian yang kuat, tradisi penghormatan dan penghargaan yang tinggi kepada sesama, menjunjung tinggi prinsip hablumminallah dan hablumminannas,” ujarnya. slm