Pelaihari, BARITO – Selama perjalanan waktu 2018 lalu, kasus narkoba dan UU kesehatan masih mendominasi dan paling tinggi terjadi di wilayah hukum Kabupaten Tanah Laut.
Hal ini dikatakan Kapolres Tala AKBP Sentot Adi Dharmawan, saat gelar press conference, Rabu (2/12). Di penguhujung tahun 2018 lalu di dampingi Wakapolres Kompol Ade Nuramdanie, Kabag Ops Kompol Fauzan Arianto, serta para kasat-kasat di jajaran Polres Tala di aula Rupatama Polres Tala ke hadapan awak media.
Tercatat, untuk tindak pidana UU narkoba di tahun 2017 sebanyak 76 kasus, dan tahun 2018 sebanyak 95 kasus atau naik 25 persen. Kemudian jumlah selesai tindak pidana narkoba tahun 2017 sebanyak 70 kasus, dan tahun 2018 sebanyak 109 kasus atau naik 14, 24 persen. Pada tindak pidana UU kesehatan tahun 2017 sebanyak 79 kasus, dan tahun 2018 sebanyak 22 kasus atau turun 72,15 persen. Kemudian selesai pidana UU kesehatan tahun 2017 sebanyak 72 kasus dan 2018 mengalami value atau turun 55,71 persen.
Terhadap Gangguan Kamtibmas di tahun 2017 jumlah tindak pidana sebanyak 414 kasus, di tahun 2018 turun menjadi 332 kasus atau 19,80 persen. Yang selesai tindak pidana tahun 2017 sebanyak 380, dan tahun 2018 sebanyak 325 atau 14,47 persen.
Kemudian kejahatan konvensional tahun 2017 sebanyak 310 dan tahun 2018 sebanyak 213 atau 31,29 persen. Semua kejahatan konvensional terdiri dari Curas sebanyak 60 kasus (2017), dan 56 kasus (2018) atau turun 6,66 persen. Kemudian Curat sebanyak 8 kasus (2017), dan 2 kasus (2018) atau turun 75 persen, dan Curanmor sebanyak 19 kasus (2017), 18 kasus (2018) atau turun 5,26 persen.
Pada kejahatan kekayaan negara di tahun 2017 sebanyak 28 kasus, dan di tahun 2018 sebanyak 24 kasus. Kejahatan negara tersebut berupa illegal BBM sebanyak 7 kasus (2017) dan sama pula di tahun 2018. Ilegal minning tahun 2017 ada 11 kasus, dan 2018 ada 4 kasus atau turun 63,63 persen.
Ilegal fishing tahun 2017 nihil, dan tahun 2018 ada 1 kasus atau 100 persen.
Kejahatan lain berupa ITE di tahun 2017 nihil dan tahun 2018 ada 2 kasus. Kejahatan gas elpiji tahun 2017 nihil dan tahun 2018 sebanyak 1 kasus (100 persen), dan pada kejahatan lingkungan hidup tahun 2017 nihil sementara di tahun 2018 ada 1 kasus (100 persen).
Kasus KDRT dan UU perlindungan anak pun terjadi penurunan. Di tahun 2017 kasus KDRT ada 3 kasus, dan 20018 ada 1 kasus turun 66,67 persen. Sementara pada UU perlindungan anak tahun 2017 sebanyak 16 kasus, dan tahun 2018 sebanyak 6 kasus atau turun 62,5 peresen.
Pada kasus pelanggaran lalu lintas tahun 2017 sebanyak 6.771 kasus dan tahun 2018 sebanyak 5.900 atau turun 12,86 persen. Teguran lalu lintas tahun 2017 sebanyak 6.534 dan tahun 2018 sebanyak 6.115.
Pada kecelakaan lalu lintas di tahun 2017 sebanyak 56 kasus, dimana yang meninggal dunia ada sebanyak 57 kasus, sementara di tahun 2018 sebanyak 52 kasus kecelakaan lalu lintas dengan meninggal dunia sebanyak 40 kasus atau turun menjadi 29,82 persen. Pada luka berat tahun 2017 sebanyak 4 kasus dan tahun 2018 sebanyak 7 kasus atau naik 75 persen.
Pada luka ringan tahun 2017 sebanyak 45 kasus, dan tahun 2018 sebanyak 42 kasus atau turun 6,67 persen. Pada kecelakaan disungai tahun 2017 sebanyak 46 kasus dan tahun 2018 sebanyak 38 kasus atau turun 17,39 persen.
Di jajaran internal Polres Tala sendiri khsusunya pada pelanggaran disiplin dan pelanggaran Komisi Kode Etik Polri (KKEP) terjadi penurunan. Di tahun 2017 hingga tahun 2018 turun 3 Laporan Polisi (LP) atau turun 27,27 persen. Kemudian pada pelanggaran KKPE turun 75 persen.
Tidak hanya pelanggaran disiplin, Polres pun memberikan reward kepada lingkupnya. Tahun 2017 sebanyak 37 reward dan tahun 2108 sebanyak 24 reward atau turun 35,13 persen, sementara yang menerima hukuman (Punishment) di tahun 2017 sebanyak 11 orang, dan tahun 2018 sebanyak 9 orang.
Kapolres Tala AKBP Sentot Adi Dharmawan mengatakan, tentunya dari waktu ke waktu Polres Tanah Laut akan terus melakukan pembenahan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat seoptimal mungkin, serta tidak lupa untuk selalu terbuka terhadap saran dan kritik yang sifatnya membangun.baz