Banjarmasin, BARITO – Sebanyak 264 pelaku industri kreatif tergabung dalam Perkumpulan Pengusaha Event Organizer (Perpeo) mengikuti vaksinasi Covid-19 di Gedung Mahligai Pancasila Senin (7/6/2021) setelah sebelumnya pemerintah menyasar tenaga kesehatan sebagai prioritas awal
Kalsel bersama Polda Kaljsel dan Pemprov Kalsel menggelar kegiatan vaksinasi Covid-19 di Gedung Mahligai menyasar tenaga kesehatan sebagai prioritas awal. Kemudian pemeri ntah mengarahkan sasarannya pada lansia, pekerja publik dan kelompok masyarakat lainnya termasuk di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Tujuannya agar sesegeranya dapat menekan angka risiko penularan Covid-19 di tengah masyarakat Kalsel.
Apalagi Provinsi ini sempat masuk dalam jajaran atas daerah dengan angka penambahan kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia.
Vaksinisasi merupakan kerjasama Perpeo Kalsel bersama Polda Kalsel dan Pemprov Kalsel
Ratusan calon peserta vaksinasi terlihat sudah mulai melakukan registrasi sejak pukul 8.00 Wita, dimana selain para lansia, para pekerja event kreatif di Kalsel juga menjadi peserta vaksinasi Covid-19 kali ini.
Kabiddokkes Polda Kalsel Kombes dr Ubaidilah mengatakan kegiatan berjalan lancar sebanyak 264 orang berhasi divaksin . Dimana untuk Vaksin Tahap Pertama menggunakan Vaksin
Astra zeneca sebanyak 202 orang” Dan
Vaksin yang digunakan Tahap 2 sinovac sebanyak 62 orangl menggunakan aplikasi p-care klinik Sementara hari itu mereka yang dituda vaksinisasi sebanyak 20 orang dikarenakan mengikuti
program hamil sebanyaku 1 orang ISPA .7 orang,
Pos Covid 3 orang karena
PX thyroid.1 orang
Asthma. = 1 orang
Minum obat dexa=.1 orang
HT.= 2 orang.
Belum waktu vaksin 2
Astra z.= 4 orang
Tahapan-tahapan vaksinasi mulai dari pendataan, skrining kesehatan, penyuntikan vaksin hingga observasi pasca vaksinasi dilakukan oleh para tenaga kesehatan dan vaksinator dari Biddokkes Polda Kalsel dan RS Bhayangkara Banjarmasin.
Tim Pelaksana Vaksinasi diketuai oleh AKBP dr Bambang P dan pelaksanaan vaksinasi juga dimonitor oleh Kabiddokkes Polda Kalsel, Kombes Pol dr Ubaidillah.
Editor : Mercuriius