Banjarmasin, BARITO – Setelah dilaksanakannya pertunjukan jukung hias tanglong yang berlangsung di Sungai Martapura, Banjarmasin Rabu malam lalu dalam meramaikan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2019. Pemerintah Provinsi Kalsel gelar kembali festival Budaya Banjar di kawasan nol kilometer Banjarmasin, Kamis (4/7).
Meski sempat diguyur hujan, acara yang dihadiri pimpinan daerah di Kalsel dan disaksikan warga masyarakat setempat itu tetap berjalan lancar dan kondusif.
Festifal Budaya Banjar ini dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel, Dahnial Kifli, merupakan acara untuk persembahan menyambut Harganas 2019 di Kalsel, Banjarmasin. Juga sekaligus menyambut kedatangan tamu dari 33 Provinsi di Indonesia.
Banyak ragam budaya yang dipertunjukan dalam acara, mulai dari tari tarian khas suku Banjar, dayak permainan tradisional balogo dan bagasing, kerajinan hingga kuliner khas banjar ada diacara yang diselenggarakan tiga hari itu.
“Melalui budaya, daerah kita bisa dikenal daerah lain hingga mancanegara karena ke khasan sendiri. Oleh sebab itu budaya kita ini harus dilestarikan dan dijaga,” usai acara pembukaan Festival Budaya Banjar.
Dahnial melanjutkan, selain menyambut tamu, pertunjukan budaya daerah ini juga turut memberikan dampak ekonomi khususnya kepariwisataan. Dengan semakin kita sering mengenalkan khas budaya, maka wisata di Kalsel semakin diketahui banyak orang.
Kemudian, dalam menunjang mengembangkan wisata di Kalsel. Dahnial bertekat akan lebih fokus pada yang bersentuhan dengan alam atau lebih fokus pada geopark di Kalsel. Dengan begitu daya tarik wisata di Banua Kalsel semakin beragam dan diminati.
“Biar lebih eksplor lagi, wisata geopark akan terus kita gali sehingga semakin menarik wisatawan tidak hanya pasar terapung, loksado,” tuturnya.
Kepada masyarakat, harapnya, obyek wisata ini sangat memerlukan kerjasama yang baik. Yakni dengan sama-sama menjaganya dan melestarikannya.
“Saya harap destinasi wisata di Kalsel semakin bertambah dan dikenal daearh lain hingga mancanegara,” tutupnya. Hamdani