Banjarmasin, BARITO – Sejumlah akademisi dari perguruan tinggi negeri dan swasta di Banjarmasin diantaranya Iqbal Firdausi dari STIEI Indonesia, Alim Bahri dari Universitas Lambung Mangkurat, Uhaib As’ad dari Uniska Muhammad Arsyad Al-Banjari akhir pekan tadi membahas dan menyoroti kebijakan dan 3 tahun kepemimpinan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan Wakil Rudy Resnawan.
Diskusi di Rumah Demokrasi Jalan Sultan Adam itu berdasarkan inisiatif aktivis Kalsel diantaranya dari Sukrowardi. Sedangkan tema diskusi adalah “Refleksi Tiga Tahun Kempemimpinan H Sahbirin Noor dan Rudy Resnawan”.
Alim Bahri, guru besar ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat melihat, duet Sahbirin Noor-Rudy Resnawan cukup berhasil dalam melaksanakan pembangunan khususnya bidang ekonomi.
“Keberhasilan itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi Kalsel yang berada di atas rata-rata nasional. Iklim usaha dan sinergitas yang diperankan pengambil kebijakan menjadi faktor utama kokohnya perekonomian daerah,” cetus Alim yang pernah menjabat wakil rektor I itu.
Alim juga menganggap Kalsel berhasil bertahan dari gejolak ekonomi nasional maupun dampak perekonomian global.
Sukrowardi MAP, yang merupakan salah satu penggagas diskusi menjelaskan, tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk saling berdiskusi terkait pogram- program kerja yang telah dilakukan Pemprov Kalsel.
“Salah satu fokus perhatian akademisi adalah pentingnya pemerintah daerah melakukan upaya maksimal di bidang ketenagakerjaan, yakni pencarian kerja,” jelas Sukrowardi.
Para akademisi juga membahas pembangunan infrastruktur yang harus dilakukan secara komprehensif di seluruh pelosok pedesaan.
Sebab, imbuhnya, dari hasil dialog dengan pegiat atau fasilitator masyarakat pedesaan, ditemukan masih ada beberapa desa di Kalsel yang pembangunannya masuk dalam kategori terpencil.
“Tetapi kita juga mengapresiasiasi pencapaian kinerja pembangunan pemprov antara lain peningkatan pertumbuhan ekonomi di atas rata rata nasional,” cetus Sukhrowardi yang aktif di politik, olahraga dan berbagai bidang itu.
Sementara itu Iqbal Firdausi yang mengajar sebagai dosen STIEI Indonesia menyampaikan rasa penghargaannya atas pencapaian kinerja selama tiga tahun kepemimpinan Paman Birin dan Rudy Resnawan.
Diantaranya dari pencapaian beberapa penghargaan tingkat nasional dan dari elemen masyarakat yang diberikan kepada Pemprov Kalsel.
Iqbal juga menyarankan agar setiap dinas, badan dan semua satuan kerja Pemprov harus mampu mengimbangi semangat “BERGERAK” yang digaungkan oleh gubernur.
Staf Khusus Gubernur Kalsel, Rizal Akbar berpendapat, dialog tersebut memaparkan sejumlah program strategis yang telah dilaksanakan pemprov. Dia juga memaparkan program pembangunan yang akan dilaksanakan tahun 2019.
“Upaya untuk mempercepat perwujudkan Visi Kalsel Mandiri dan Terdepan, Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Berdikari dan dan Berdaya Saing terus dilakukan Pemprov Kalsel . Diantaranya melalui kegiatan dan pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD 2016-2021,” bebernya.
Kemudian dalam hal pembanguban infrastruktur desa terutama jalan desa, imbuhnya, gubernur dan jajarannya terus berusaha meningkatkan kualitas maupun kwantitas. Misalnya adanya pembangunan jalan lintas antar kabupate , sekolah baru dan lain sebagainya.
Semua aspek pembangunan, menurut Rizal, semua untuk rakyat dan menjadi perhatian utama Gubernur Kalsel dan jajarannya. “Sepanjang yang menjadi kewenangan pemprov dan sesuai peraturan perundangan serta kemampuan anggaran, itu tetap akan menjadi perhatian pemprov,” tegasnya.tya