Sampit,BARITO – Meskipun sudah berulangkali ditegur oleh aparat, keberadaan 33 warung plus–yang menyediakan layanan pekerja seks komersial (PSK) di Jalan Mohammad Hatta sekitar Bundaran Kantor KB Kota Sampit dibongkar oleh Tim Gabungan Pemkab Sampit menggunakan excavator hingga rata dengan tanah.
“Keberadaan warung plus, yang sudah berungkali diberi peringatan tapi tetap tak digubris, maka dilakukan penertiban dengan membongkar bangunan yang ada,” kata Camat Ketapang Sutimin, Senin (3/12).
Kata Sutimin, masyarakat yang resah adanya warung plus sudah melaporkan adanya kegiatan yang kurang senonoh itu. Sehingga Pemkab Sampit melakukan koordinasi membentuk Tim Gabungan yang beranggotakan dariat Pol PP, Polres Kotim (Polsek Ketapang), Dandim Inf 1015 Sampit, Dinas Sosial, PLN Sampit, Kecamatan Ketapang, Kelurahan Ketapang dan Dinas PUD Kotim. Untuk merobohkan bangunan liar yang dijadikan tempat mesum berupa warung plus.
“Semoga dengan adanya pembongkaran warung-warung plus membuat jera bagi yang ingin membuka kegiatan yang dilarang ini,” katanya.
Menurut Sutimin, pihaknya sebelum bergerak ke lokasi tempat eksekusi warung plus, tim berkumpul di depan halaman kantor Kecamatan Ketapang, dibawah komando Sat Pol PP tim bergerak dengan iring iring mobil secara bersamaan. Dilokasi tim langsung mengeksekusi satu persatu sesuai dalam denah yang dibuat oleh Sat Pol PP, dibantu dengan satu alat berat ekcavator milik Dinas Pekerjaan Umum Sampit merobohkan warung tersebut.
Dari pantauan media ini sekitar 33 warung yang dirobohkan oleh tim gabungan, dalam pelaksanaan eksekusi oleh tim tidak satupun pemilik warung yang protes, hingga sampai terakhir eksekusi keadaan berjalan dengan lancar.
Sementara Ja’far salah satu warga sekitar mengatakan, bahwa modus pemilik warung tersebut mengelabui petugas mereka menyediakan minuman dan makanan dengan pelayanan wanita berdandan sangat menor menyolok.
Tapi siapa sangka kalau menengok lebih ke dalam warung lagi ada beberapa kamar tersedia disana untuk para lelaki hidung belang, tentang tarif untuk mengamar jauh lebih murah dari komplek prestitusi yang sebelumnya berada di Jalan Sudirman Km. 12.
“Kalau punya uang 100 ribu sudah bisa kita tidur disini bersama wanita pelayan warung itu, hanya saja kamarnya apa adanya,” katanya.
Zainal.