Banjarmasin, BARITO-Setelah melalui perjalanan cukup panjang, sebanyak lima kontainer berisi bantuan Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan untuk para korban gempa dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tiba di Kota Palu, Sabtu (13/10).
“Alhamdulillah bantuan telah sampai di Palu dan langsung diserahkan ke Polda Sulawesi Tengah,” terang Kabid Humas Polda Kalsel AKBP Mochamad Rifai di Banjarmasin, Ahad (14/10).
Serah terima bantuan dilakukan Komandan Satuan Brimob Polda Kalsel Kombes Pol Ardiansyah Daulay kepada Karo Sarpras Polda Sulteng Kombes Pol Edwarde Tamboto, disaksikan Danpas Pelopor Korps Brimob Polri Brigjen Pol Verdianto Bitticaca.
“Dansat Brimob memimpin langsung pengawalan bantuan dari Kalsel hingga tiba di Palu bersama anggota gabungan Brimob, Ditpolairud dan Resmob Polda Kalsel,” kata Rifai.
Sebelumnya pengiriman bantuan secara simbolis dilepas oleh Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani pada 5 Oktober 2018. Setelah melalui perjalanan darat ke Balikpapan, Kalimantan Timur, bantuan kemudian diangkut menggunakan kapal MV Curug Mas menuju Palu.
Selain 35 ton barang berbagai macam jenis, mulai sembako hingga pakaian dari Polda Kalsel, kapal tersebut juga mengangkut bantuan dari Polda Kalteng, Polda Bangka Belitung, Sespim Polri, Wali Kota Balikpapan, presiden, Kaltim Kariangau Terminal (KKT), Indonesia Off Road Federation (IOF), Asosiasi Pengusaha Batu bara Indonesia (APBI) dan PT. Multi Tambang Jaya Utama.
Rifai menuturkan, bantuan untuk para korban gempa bumi dan tsunami itu diharapkan dapat sedikit meringankan beban untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
“Insya Allah bantuan tidak hanya sampai di sini. Seluruh jajaran diminta tetap mengakomodir masyarakat yang ingin memberikan bantuan. Jika semuanya terkumpul cukup banyak, maka akan dilakukan pengiriman lagi,” tandas Rifai.
Polda Kalsel memang peduli terhadap masyarakat Palu, Donggala dan Sigi yang paling parah terdampak gempa dan tsunami. Selain bantuan sembako dan barang lainnya, Tim Medisdari Bidang Dokkes (Kedokteran dan Kesehatan) Polda Kalsel pun langsung dikirim untuk membantu pelayanan kesehatan dan identifikasi korban meninggal dunia.
Kemudian disusul dengan mengirimkan tim khusus “Trauma Healing” yang bertugas memulihkan psikis atau kejiwaan warga pasca bencana.
Tim yang beranggotan 21 orang dengan komposisi Psikolog, Bhayangkari dan Polwan itu dipimpin langsung Kabag Psikologi Biro SDM Polda Kalsel AKBP Novian Susilo.
Adapun kelompok masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam penanganan dampak psikologis bencana, yakni para lanjut usia (lansia), anak-anak dan perempuan. Mereka ini jadi prioritas tim trauma healing untuk dibantu. ant