78 Tahun Merdeka, Pendidikan Merata, dan Berkualitas

Dr H Jarkawi

Oleh : Dr H Jarkawi

78 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dapat menjadi momentum percepatan pendidikan Indonesia yang merata dan berkualitas.

Apalagi, kondisi RI yang kian pesat memajukan generasi penerus bangsa melalui Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM), hendaknya semua aspek wajib terpenuhi, tidak terkecuali pendidikan. Tidak ada lagi, alasan rakyat Indonesia tidak bisa mengenyam pendidikan. Namun harus pendidikan menjadi terdepan, tanpa harus mengeluarkan biasa besar, Rakyat menjadi Pandai.

Jika berkaca, pada pembangunan karakter untuk  pendidikan tentu harus dilakukan sejak usia dini, dengan mengedepankan aspek kebhinekaan ditengah tengah derasnya arus globalisasi dan Internasionalisasi sekarang ini.

BACA JUGA: Malam Anugerah SMSI 2023, Erros Djarot: Saya Kira Orang Pers Sudah Tidak Punya Nyali

Kekayaan bangsa Indonesia yang melimpah dan menghadirkan negara dalam mengelola pendidikan yang merata dan bermutu keseluruh pelosok Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Diiringi dengan pembangunan infrastruktur dan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini juga tertuang dalam empat pilar Visi Indonesia 2045, yaitu, Kesatu, Pembangunan SDM dan penguasaan iptek. Kedua, Perkembangan ekonomi berkelanjutan. Ketiga, Pemerataan pembangunan, dan Keempat, Ketahanan nasional dan tatakelola pemerintahan.

Pembangunan SDM dalam bidang pendidikan, yakni, Pertama, menyiapkan SDM agar dapat beradaptasi dan hidup selaras dengan perkembangan zaman. Kedua, meminimalisasi dampak sosial dari pembangunan infrastruktur yang sedang gencar dilaksanakan.

BACA JUGA: Malam Anugerah SMSI 2023, Erros Djarot: Saya Kira Orang Pers Sudah Tidak Punya Nyali

Penempatan SDM sebagai pilar pertama mempertegas, SDM menjadi faktor yang sangat penting dalam menopang pembangunan suatu negara.

Pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, dan kontribusi kita untuk negara dalam memajukan pendidikan, bagian terpenting berjalannya visi misi dan program pembangunan karakter pendidikan.

Bahkan cita-cita luhur Founding Father menjadikan rakyat Indonesia bebas dari ketertinggalan, tidak hanya penjajah masa lalu, namun penjajah masa kini (adanya kemiskinan, kebodohan, kemerosotan aklak dan budi pekerti) akibat pendidikan yang terpinggirkan dan tertinggal.

BACA JUGA: Sukseskan Event Pesta Rakyat Harjad ke-73 Provinsi Kalsel, Bank Kalsel Sediakan Ribuan Nasi Gratis

Untuk itu, mari kita bahu membahu bekerjasama menjadikan  Pendidikan Indonesia lebih merata dan berkualitas lagi, profesional, dan bermutu untuk generasi penerus negeri Indonesia di masa mendatang. Lebih khusus kepada guru bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan perlu mengembang program bimbingan konseling berkaitan dengan pendidikan karakter dan budi pekerti, Itulah makna bagaimana kita menghargai setiap Peringatan HUT RI dari tahun ke tahun. Termasuk HUT k-78 Kemerdekaan RI.

Merdeka dari Penjajah, Merdeka dari Kemiskinan, Merdeka dari Kebodohan, dan Merdeka dari kemerosotan akhlak, serta budi pekerti.***

Ketua Forsiladi Kalsel dan Mantan Dekan FKIP Uniska Banjarmasin

Follow Barito Post klik Google News

Related posts

Mengatasi Stres dari Sumber yang Tidak Terduga

Menyambut Positif Pidato Prabowo, Menyoroti Mandiri Pangan & Energi

Dua Prahara di Kalsel Membuat Jargon Babussalam Dipertanyakan