Banjarmasin, BARITO – Pemko Banjarmasin kembali menerapkan absensi finger print kepada seluruh pegawainya. Meski absensi ini dianggap rawan penularan Covid-19, namun Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menyatakan itu demi pendisiplinan kerja.
“ASN Mulai ada datang terlambat, pulang lebih dulu dan melanggar disiplin, oleh karena itu kita memberlakukan absensi sidik jari agar disiplin,” katanya saat meresmikan Puskesmas Kayu Tangi, Sabtu (3/7).
Ibnu juga mengakui absen sidik jari terjadi kerawanan, namun hal itu diyakinkannya aman karena seluruh pegawai sebeum absen agar mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer.
Bila itu dilakukan, resiko penularan dapat dicegah. Sebelum itu, orang nomer satu di Banjarmasin ini juga sudah mengkonsultasikannya kepada Dinas Kesehatan. Sehingga absen sidik jari tidak perlu dipermasalahkan asal disiplin prokes.
“Saya sudah tanya ke Dinas Kesehatan keamanannnya, dan dikatakan aman. Namun perlu cuci tangan dulu atau menggunakan handsanitizer,” bebernya.
Tidak itu saja, lanjut Ibnu, ia juga memerintahkan Diskominfotik untuk membuat aplikasi absen online. Absen ini akan dijalankan juga untuk menambah kedisiplinan pegawai.
Kelebihannya juga diketahui dimana posisi pegawai. Sehingga tidak ada yang berani melanggar karena aplikasi bisa menunjukan posisi pegawai yang melakukan absen.
“Misalnya absen di pasar atau dikantor melalui aplikasi absen online ini dapat diketahui. Ya ini sudah kita minta kepada Diskominfotik untuk membuatnya sembari menjalankan absen sidik jari,” tutupnya.
Penulis: Hamdani