Ada Amplang Batu Bara Binaan CSR

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Pelaihari, BARITO – Bagi sebagian orang yang mengenal makanan Amplang yang terbuat dari bahan ikan laut, kini ada yang namanya amplang batubara, yang warnanya juga agak kehitaman. Namun, bukan lantas bahan utamanya dari batubara.

Oleh UKM 3 Srikandi di Desa Sungai Cuka Kecamatan Kintap yang keanggotaan UKMnya kaum perempuan dan ibu rumah tangga ini lah yang memproduksi amplang batu bara, dan di daulat sebagai salah satu panganan khas Kecamatan Kintap, dan cocok sebagai oleh-oleh.

Produk unggulan amplang batubara yang merupakan inovasi yang mengaitkan dengan kondisi daerah pertambangan. Produk lainnya yakni Abon Lele, Amplang Lele, Amplang Patin.

UKM 3 Srikandi yang merupakan wilayah ring 1 dari PT. Pama Persada Nusantara site area Kintap salah satu sub kontraktor PT. Arutmin Indonesia, berusaha dan berupaya penuh untuk mengembangkan UKM di masyarakat, khususnya di ring 1.

Yaser Pramana selakau CSR Section Head PT.Pama Persada Nusantara, Senin (22/7) mengatakan, sebagai mitra kerja UKM sudah sejak tahun 2016 membina Kelompk Wanita Pengelola (KWP) di desa ring 1 areal operasional. Disini ada 3 desa yakni Desa Sumber Jaya, Desa Sungai Cuka, dan Desa Mekar Sari.

“Dari 3 desa mendapatkan pioner dan pelopor dari kaum ibu yang tangguh, itu sebabnya pada galeri di beri nama galeri 2 Srikandi. Nama itu terinspirasi dari para atlit nasional,”kata Yaser.

Lebih lanjut ia menambahkan, memulai sebuah produk dari awal mengolah bahan baku setengah jadi, kemudian menjadi barang-barang yang bisa di konsumsi di lanjutkan dengan memberikan pelatihan packing kemasan di siapkan marketnya, hingga sampai pada pengurusan ijin PRT, sertifikat halal agar produk bisa di terima masyarakat.

Tujuan pembinaan kepada masyarakat di ring 1 sendiri adalah dapat menciptakan masyarakat yang mandiri pasca tambang, dalam artian ketika perusahaan sudah tidak beroperasi di daerah tersebut, maka dapat meninggalkan sebuah legacy (warisan) yang bisa di lanjutkan oleh masyarakat sekitar guna menghidupkan roda perekonomian.

Harapan, produk-produk UKM 3 Srikandi bisa bersaing dalam marketing, baik lewat online.

Sementara itu, Sriatun ketua UKM 3 Srikandi mengatakan, sejarah berdirinya 3 Srikandi berawal dari 3 desa yakni Desa Sumber Jaya, Mekar Sari dan Sungai Cuka.

Galeri 3 Srikandi sendiri sudah sering mengikuti pameran-pameran baik di tingkat kabupaten maupun provinsi serta undangan dari kabupaten lainnya.

“Lewat pameran itulah sebagai salah satu pemasaran produk dan di kenal oleh masyarakat luas,”ucap Sriatun.

Produk non kuliner di UKM 3 Srikandi juga ada seperti kain Sasirangan 3 Srikandi, anyaman tas, asbak dari limbah kayu ulin dan hiasan dari ulin. Di galeri 3 Srikandi juga menyediakan café untuk masyarakat yang ingin makan maupun minum-minum.

baz

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar