Prof Dr H E Mulyasa M.pd
Banjarmasin, BARITO – Metode pendidikan dan era disrupsi wajib seimbang dan berkembang disetiap sekolah maupun perguruan tinggi. Bagaimana metode itu dijalankan, Universitas Islam Kalimantan (Uniska) ajak seluruh kepala sekolah tingkat SMA se Kalsel mengikuti seminar ‘Reformasi Pendidikan Dalam Otonomi daerah di Era Milineal’ di Hotel Free Park, Sabtu (26/1).
Acara yang dihadiri sekitar 100 kepala sekolah dan perwakilan sekolah se kalsel itu menghadirkan guru besar yang sekaligus penulis buku pendidikan terkenal yakni Prof Dr H E Mulyasa M.pd yang mengisi narasumber.
Dalam materinya, Mulyasa yang menjelaskan sedikit banyak pernah dituangkannya dalam bukunya itu, menurutnya banyak hal yang perlu dirubah dalam metode pendidikan dan itu tidak cukup hanya dilakukan oleh guru pengajar, melainkan berhubungan dengan kebijakan kepemerintahan itu sendiri.
Ia bermisal, sistem pendidikan di Indonesia saat ini manja dengan yang namanya proyek pendidikan. Dimana bila suatu proyek telah habis maka selesailah sistemnya, kemudian muncul hal yang baru lagi, sementara sistemnya belum tentu dipahami.
“Ini yang perlu kita perbaiki bersama namun butuh kebijakan pemerintah,” katanya.
Hal diatas juga telah membuatnya dilema, semua serba salah karena keberlangsungan sistim pendidikan di Indonesia ada ketergantungan politik. Dan itu lah yang menjadi kendalanya. Baginya saat ini pendidikan hanya bisa mempertahankan bagaimana cara mendidik yang baik saja. Kalau mengikut sistim masih menjadi tanda tanya.
Ketua Yayasan Uniska MAB, Ir Gusti Irhamni mengapresiasi acara yang mengedepankan pendidikan itu. Baginya yang terpenting dalam hal ajar mengajar sejalan dengan perkembangan milineal. Kalau tidak kerugian besar yang akan menanti.
Senada juga dikatakan Wakil Rektor l Uniska MAB, Dr Jarkawi, menurutnya pendidikan di era disrupsi ini harus banyak melakukan latihan-latihan dan riset baru. Sebab, metode pendidikan lama tidak bisa lagi diterapkan sekarang ini.
“Dengan banyak melakukan kajian baru, maka kita tidak akan tertinggal dengan yang namanya era mileneal,” katanya.
Sementara itu Ketua pelaksana acara Dosen FKIP Uniska Dr Kaspul Anwar mengatakan, mengapa acaranya itu melibatkan kepada para petinggi sekolah, itu karena dari kepala sekolah lah yang bisa memberikan kebijakan bagaimana itu nanti bisa diterapkan di sekolah.
“Seminar ini banyak manfaatnya bagi sekolah dan alhamdulillah hari ini banyak dihadiri sekolah selain di Banjarmasin,” ucapnya.
Menurut pengakuan dari beberapa Kepala Sekolah yang hadir, seperti Kepsek SMA 5 Negeri Banjarmasin, Mukhlis Takwin, seminar sangat membantu dalam membuka wawasan terutama dalam dunia pendidikan. dan