Banjarmasin, BARITO – Penyerapan anggaran Pemko Banjarmasin di semester ini terbilang sangat rendah. Alasannya karena pandemi covid-19, yang hingga sekarang tergolong masih menghantui kesehatan masyarakat dan meruntuhkan perekonomian.
Kepala Bagian Pembangunan Setda Kota Banjarmasin Irwan Ansyari menyampaikan, rendahnya penyerapan anggaran ini terjadi hampir di semua masing-masing SKPD dilingkup Pemerintah Kota Banjarmasin.
“Hingga saat ini penyerapan anggaran pada hampir seluruh SKPD dilingkup Pemerintah Kota Banjarmasin, masih rendah,” ucapnya belum lama tadi di Balai Kota Banjarmasin.
Sedangkan, lanjut Irwan, saat ini sudah mulai memasuki tahapan penyusunan anggaran perubahan. Sehingga diharapkan, seluruh SKPD dilingkup Pemerintah Kota Banjarmasin dapat meningkatkan penyerapan anggaran ditempat mereka.
“Pada rapat koordinasi tersebut, pimpinan meminta agar seluruh SKPD dapat memperbaiki penyerapan anggaran,” ucap Irwan.
Menurut Irwan, rendahnya serapan anggaran pada SKPD dilingkup Pemerintah Kota Banjarmasin ini, selain akibat adanya pandemi Covid-19 juga dikarena adanya pemotongan anggaran hingga 50 persen, untuk penanganan penyebaran Covid-19 di Kota Banjarmasin.
Selain itu, Kepala Badan Keuangan Daerah (Bekauda) Banjarmasin, Subhan Noor Yaumil menerangkan, tahun ini PAD juga bakal mengalami penurunannya bisa mencapai 50 persen. Hal ini terjadi lantaran banyak tempat usaha yang terimbas akibat wabah Covid-19 atau virus corona.
Jika dihitung dari besaran total PAD 2020, penurunan yang terjadi mencapai sekitar Rp 196 miliar.
“Hilangnya PAD tahun ini sampai 50 persen, dari Rp 376 miliar menjadi Rp 180 miliar saja lagi untuk tahun ini,” bebernya.
Subhan menjelaskan, yang paling banyak mempengaruhi yakni di sektor pajak hotel menyusul adanya relaksasi pajak yang diberikan. Serta banyaknya tempat usaha yang tutup, seperti mall maupun sektor pajak lainnya.
Penulis: Hamdani