Banjarmasin, BARITO – Alat Swab Polymerase Chain reaction (PCR) untuk deteksi Covid-19 dipastikan beroperasi awal bulan September beberapa hari lagi. Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riadi meyakinkan alat tersebut beroperasi, Selasa 1 September.
“Sebenarnya, secara fungsi alat tersebut sudah bisa digunakan, namun untuk pemantapan SDM nya masih perlu waktu. Selasa ini siap beroperasi,” bebernya saat dikonfirmasi via Whats App, Rabu (26/8).
Machli melanjutkan, pihaknya baru saja selesai melakukan uji fungsi alat tersebut dan selanjutnya melakukan training tenaga operasional. Dalam ini tenaga operasional yang diperlukan hanya tiga orang saja.
“Tiga orang masih kami training untuk kesiapan menggunakan alat tersebut. Insyallah semuanya siap saat pengopersian awal September nanti,” tuturnya.
Sebelumnya, Machli mengatakan, dalam diagnosa covid-19 secara nasional hanya melalui Swab-VCR dan Pemko Banjarmasin kini sudah memilikinya.
Dengan adanya PCR tersebut, Machli juga meyakinkan tidak ada lagi tumpukan hasil diagnosa dari rumah sakit. Pasalnya, melalui alat tersebut hasil bisa diketahui sehari setelah test dan maksimal dua hari.
Sementara itu, pengeluaran untuk pembelian PCR merupakan BTT yang kedua. Pengeluaran ini diketahui paling besar dari tiga tahap yang ada senilai Rp 21,8 miliar.
Sebagai rinciannya pembelian alat Reverse Transcription- Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) beserta alat pendukungnya Rp 2,5 M dan membayar honor relawan di rumah karantina.
Sementara itu penggunaan dana BTT tahap pertama hanya merogok kocek sebesar Rp 600 juta. Angka tersebut ditujukan untuk pembelian Alat Pelindung Diri (APD) hingga berbagai vitamin lainnya. Anggaran tahap ini, dikatakan Machli, bisa dibilang telah terserap 99 persen.
Sedangkan, BTT di tahap ketiga memakan dana sebesar Rp 15 miliar. Di mana angka tersebut diantaranya digunakan untuk penambahan 100 tempat tidur dan pembuatan IGD khusus CoVID-19 di RSUD Sultan Suriansyah.
“Tahap ketiga ini sudah direalisasikan sekitar 50 persen. Jika dihitung secara keseluruhan dananya sudah terserap Rp 30 miliar,” tutupnya.
Penulis: Hamdani