Banjarmasin, BARITO – Demam berdarah penyakit yang ditularkan dari nyamuk ini selalu
mencari mangsanya termasuk pada warga Kota Banjarmasin. Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Banjarmasin, dr Dwi Atmi,
awal tahun 2019 tercatat sudah ada tiga orang menjadi korban Demam berdarah dengue (DBD) dan menjalani perawatan intensif di RSUD Ulin Banjarmasin.
Meskipun tidak ada korban jiwa di Banjarmasin, penyakit mematikan itu terus dilakukan upaya agar tidak ada lagi warga yang terkena DBD.
Upaya yang dimaksud seperti sosialisasi kemudian pencegahan melalui penyemprotan Fogging agar dapat memberantas peredaran nyamuk aedes aegypty.
“Upaya pencegahan terus kami maksimalkan seperti fogging kepemukiman padat penduduk untuk menghindari peredaran nyamuk yang menyebabkan DBD ini,” bebernya.
Ditanya soal usia korban yang mengalami DBD di Banjarmasin, Dwi menjawab bervariasi, soal rinci usia Dwi Atmi enggan menyebutkan, ia hanya memastikan semua korban sudah ditangani piha k kesehatan dengan baik dan korban selamat dari DBD yang mematikan itu.
“Alhamdulillah, karena penanganan cepat semua korban sekarang ini selamat,” ujarnya.
Dwi berharap, setelah ini itu korban terakhir di Kota Banjarmasin dan tidak ada lagi jatuh korban seiring ditingkatkannya pencegahan perkembangbiakan nyamuk aedes aegypty.
“Saya berharap tidak ada lagi korban, dan meminta kepada masyarakat tetap waspada, agar senantiasa menghindar dari tempat yang banyak digeromboli oleh nyamuk, karena mencegah lebih baik daripada mengobati,” katanya. hamdani