Gubernur Kalsel Sahbirin Noor (memegang mikrofon) berdialog dengan mahasiswa di Setdaprov Kalsel. Para mahasiswa itu menuntut Pemprov Kalsel agar serius dan tegas dalam penanganan Karhutla. (Foto: ist/ brt).
Banjarbaru, BARITO – Hampir ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa, Selasa (24/9) melakukan aksi ke Kantor Gubernur Kalsel di Setdaprov Kalsel.
Para mahasiswa mengusung spanduk dan berbagai bendera menginginkan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor segera menemui mereka yang berdemo mengusung tema “Karhutla Merajalela, Rakyat Menderita” itu.
Aparat kepolisian dan gabungan tampak berjaga di sekitar gedung Setdaprov.
Ada lima tuntutan yang dibawa para mahasiswa dari kampus di Banjarmasin dan Banjarbaru itu. Tuntutan tersebut menurut mereka harus disampaikan gubernur kepada Presiden RI Joko Widodo.
Tuntutannya adalah, pertama, pemda bertindak serius dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Kalsel. Pemda dan pemerintah pusat menjalankan pengawasan berkala serta pencegahan kebakaran terhadap lahan gambut atau lahan yang rentan terbakar, agar karhutla dan bencana asap tidak menjadi bencana tahunan.Tuntutan lainnya adalah tersedianya tenaga medis dan obat-obatan di daerah yang terdampak karhutla dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Massa juga menagih janji Presiden Jokowi yang akan mencopot Pangdam, Kapolda hingga Danrem yang tidak becus menangani karhutla. Tuntutan terakhir, aparat dan pemda harus menindak tegas para pelaku pembakar lahan dan hutan baik perorangan maupun korporasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Kami minta Paman Birin (sapaan khas gubernur Kalsel, red) sampaikan ke Presiden Jokowi untuk mencopot pangdam dan kapolda, serta danrem apabila terbukti tidak bisa mengatasi karhutla,” tegas salah satu orator aksi demo mahasiswa sambil meneriakkan “hidup mahasiswa”.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor didampingi beberapa pejabat terlihat menemui para mahasiswa. Paman Birin berdiri di tengah massa mahasiswa yang duduk lesehan di halaman Kantor Pemprov Kalsel. Gubernur kemudian berdialog dengan perwakilan mahasiswa melalui pengeras suara.
Menurut gubernur, pihaknya sudah berupaya maksimal dalam memadamkan karhutla. Termasuk, menindak tegas para pelaku pembakar lahan baik perorangan maupun korporasi yang ada di Kalimantan Selatan.
Gubernur yang juga duduk di lantai bersama mahasiswa juga mengaku telah berkoordinasi dengan DPRD Kalsel. Yakni dalam hal penyiapan anggaran. Dalam bidang kesehatan, gubernur juga mengatakan dirinya telah memerintahkan kepala dinas kesehatan untuk menangani pasien yang berdampak kabut asap karena karhutla.
Di hadapan para mahasiswa yang mengenakan jaket almamater masing-masing itu, gubernur kemudian mengeluarkan surat pernyataan bahwa pihaknya siap melaksanakan tuntutan san aspirasi mahasiswa sesuai aturan yang berlaku. Isi surat pernyataan itu termasuk keterangan waktu dibuatnya yakni pukul 13.10 wita dibacakan perwakilan mahasiswa melalui pengeras suara.
“Bagaimana sepakat? sepakat ? Bungkus !!,” tanya perwakilan mahasiswa kepada rekan-rekannya yang kemudian diikuti dengan ucapan kata sepakat oleh mahasiswa lainnya. Gubernur kemudian menandantangani surat oernyataan tersebut disaksikan massa dari berbagai elemen mahasiswa itu.tya