Amati, Tiru, Modifikasi. Kiat Sukses Berbisnis Ala Mardani H Maming

Banjarmasin, BARITO – Meski terbilang masih muda, Mardani H Maming boleh dikatakan berhasil meraih kesuksesan. Bahkan, di tiga bidang sekaligus, bisnis, politik, dan pemerintahan.

Memulai bisnis dari nol, pengusaha kelahiran Batulicin, 17 September 1981, itu kini memiliki 35 perusahaan, mulai dari pertambangan mineral, pengawasan alat berat, pelabuhan, perkebunan hingga properti. Puluhan perusahaan Mardani, yang berada di bawah holding PT Batulicin 69 dan PT Maming 69, itu mampu memperkerjakan ribuan karyawan.

Di bidang politik dan pemerintahan, Mardani berhasil meniti karier sebagai anggota DPRD Tanah Bumbu pada 2009, kemudian menjadi anggota DPRD Kalsel dan terpilih menjabat Bupati Tanah Bumbu. Bahkan, dia tercatat sebagai bupati termuda dalam usia 29 tahun, ketika dilantik.

Di periode kedua masa pemerintahannya, Mardani yang juga ketua DPD PDI Perjuangan Kalsel, terpilih menjadi Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).

Di tengah masa jabatan periode keduanya, Mardani mundur dari jabatan bupati Tanah Bumbu dan total menekuni dunia bisnis.Belum lama ini, putra Almarhum H Maming, kepala Desa Batulicin di era 80 hingga 90-an, itu terpilih menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).

Namun tak banyak orang yang tahu bahwa kesuksesan Mardani di dunia bisnis karena kegemarannya ‘menyontek’.Tapi dalam konotasi positif, mencontek untuk meniru ilmu pebisnis yang telah berhasil dalam bidang usahanya, kemudian mengembangkannya.

“Dulu saya menyontek beberapa teman dan nilai saya jadi lebih tinggi.Tapi itu jangan ditiru.Tirulah bisnis-bisnis yang sempurna,” beber Mardani di acara ‘Ngopi Bareng’ di Cafe Rumah Cafe Panasdalam Banjarmasin, Senin (4/11) malam.

Di tengah ratusan pengunjung, Mardani memperkenalkan jargon ATM, yakni  Amati, Tiru dan Modifikasi, dalam berbisnis agar lebih unggul ketimbang kompetitor di lini bisnis yang serupa.

“Contoh bisnis sukses seperti Krisna Bali.Ikuti bisnisnya, lalu pelajari biografi pendiri-nya untuk mengetahui seluk beluk dalam berbisnis.Nah, dari sini, kita bisa mengetahui rahasia berbisnisnya,” papar dia, yang dikutip jejakrekam.com.

Tak sekadar meniru, seorang pebisnis disarankan Mardani,  juga harus mampu memodifikasi hasil tiruannya tadi sehingga sesuai dengan pangsa pasar. “Kalau mau sukses tinggal modifikasi sesuai kebutuhan di Kalsel, sehingga bisa jadi Krisna-nya Kalsel,” tuturnya.

Dalam dialog bersama sejumlah pengusaha lokal, Mardani juga mengakui tidak melulu menempuh jalan mulus. Sejumlah kegagalan pun pernahia hadapi dalam menjalani bisnis. “Saya juga dulu pernah gagal, Tantangan pengusaha bukan dari kegagalan, tetapi bagaimana memecahkan masalah itu,” katanya.

Menjawab beberapa pertanyaan pengusaha lokal yang mengeluhkan kendala dalam berbisnis, Mardani pun menawarkan diri. Khususnya, membantu memasarkan produk mereka kepada para pengusaha muda lainnya.“Saya akan bantu untuk menawarkan produk itu kepada anggota Hipmi,” ujarnya.

Kepada para peserta, dia berpesan agar jangan terlena pada nilai uang saja.Namun, menurutnya kesuksesan sudah menjadi garis tangan Tuhan.“Kaya jangan dicari, yang penting sejahtera. Mampu menyekolahkan anak, mengobati mereka ketika sakit,” katanya.

Penulis: Iman

Related posts

Baksos dan Deklarasi Pilkada Damai Bersama Nelayan Kotabaru Digelar Polda Kalsel

Kampanye di Berlina Jaya, Warga Sampaikan Aspirasi untuk Hj. Lisa Halaby

Prabowo-Gibran Resmi Dilantik, Kalsel Optimis Terus Berkembang Songsong Indonesia Emas