140
Banjarmasin, BARITO – Debat kandidat pertama calon Gubernur Kalsel nomor urut 1, H Sahbirin Noor dan nomor urut 2 Denny Indrayana yang dilaksanakan, Rabu malam (4/11/2020).
Debat yang dimoderatori Akademisi FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Andi Tenri Sompa berjalan dengan lancar dan menerapkan protokol kesehatan
Sesi debat yang diawali dengan penyampaian visi misi oleh masing-masing calon gubernur ditanggapi oleh Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Banjarmasin yang saat itu menggelar nonton bareng di Kopi Mae, Jalan A Yani kilometer 5,5 Banjarmasin.
Ketua AMPG Banjarmasin Felix Gonadi menyampaikan, selain penyampaian visi misi yang jelas untuk kepentingan masyarakat Kalsel, calon Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor karib disapa Paman Birin, juga menguasai jalannya debat kandidiat perdana.
“Sejak awal jalannya debat, kami melihat dan mencermati sekali penyampaian visi misi nomor urut 1 yang pro terhadap masayarakat Kalsel,” tutur Felix.
Sementara kata dia, saat nomor urut 2 mendapat giliran dari moderator untuk menyampaikan visi misi, justru terlihat lebih mengkritisi, tidak jelas maksud apa visi misi yang disampaikannya.
Di sesi berikutnya menurut Felix pertanyaan dari panelis juga dibabat habis oleh Paman Birin. Nomor urut 1 kata dia, menjawab dengan cermat dan berdasarkan pengalamannya saat menjabat sebagai Gubernur Kalsel.
“Termasuk masalah tambang, hukum, pemerintahan dan ekonomi kerakyatan, semua dijelaskan dengan rinci oleh Paman Birin,” ucapnya.
Sambutan tepuk tangan juga bergemuruh saat nobar AMPG Banjarmasin ketika Paman Birin menyampaikan closing statment yang diawali dengan lagu Menjaga Hati.
“Apa yang disampaikan Paman Birin dipenutup debat kandidat adalah isyarat untuk menjaga kedamaian, ketertiban pesta demokrasi yang dihelat 9 Desember mendatang. Paman Birin tidak ingin ada gesekan antar calon, ia juga berharap Pilkada nanti sukses dilaksanakan,” jelasnya.
Sementara kata dia, diperhelatan pesta demokrasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel, AMPG Kalsel bulat mendukung H Sahbirin Noor – H Muhidin.
Penulis: Iman Satria