Oleh : dr. Ruth Angelina Siregar*)
Penyakit Hepatitis A saat ini menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Di beberapa daerah di Indonesia dan juga daerah Kalimantan Selatan terlebih Banjarmasin, Banjarbaru dan Tabalong sempat mengalami peningkatan angka kejadian Hepatitis A baru-baru ini, bahkan seperti di Kota Depok, Karawang, dan Pacitan disebut terjadi KLB ( Kejadian Luar Biasa ). Hepatitis A adalah penyakit infeksi virus yang menyerang hati (liver). Penyakit ini ditularkan oleh virus Hepatitis A, sangat menular, dan bisa menyebabkan beberapa gejala.
Secara umum , Virus Hepatitis A menyebar secara fecal-oral. Seseorang dapat tertular Hepatitis A saat memakan sesuatu yang telah terkontaminasi oleh kotoran orang yang telah terinfeksi virus ini. Hal ini bisa terjadi dengan berbagai cara.
Contohnya saat orang yang telah terinfeksi menyiapkan/memasak makanan untuk orang lain tanpa mencuci tangan terlebih dahulu dengan baik, atau pemakaian sendok gelas bergantian dengan penderita.
Seseorang pun bisa terkena Hepatitis A lewat minuman yang terkontaminasi dengan virus ini, contohnya pada beberapa kasus didaerah adalah pemakaian ulang sedotan bekas pakai. Virus Hepatitis A lebih mudah menyebar di area yang kebersihannya kurang terjaga. Sehingga membuat penyakit Hepatitis A biasanya mewabah secara lokal di satu daerah saja. Secara global didapatkan sekitar 1,4 juta kasus baru infeksi Hepatitis A pertahunnya. Menurut CDC ( Center for Disease Center ), Hepatitis A justru lebih sering mengenai anak-anak, terutama yang tinggal di area dengan sanitasi rendah.
Angka kegawatan akibat Hepatitis A tergolong kecil. Hampir seluruh pasien bisa sembuh dengan sempurna, meskipun masa sakitnya bisa beragam mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan. Tapi, pada sebagian kecil anak, terutama yang berusia lebih besar, penyakit ini dapat berkembang menjadi hepatitis fulminant (sangat berat) sehingga anak terlihat kuning sekali, kejang, bahkan tak sadar.
Umumnya penyakit Hepatitis A memiliki gejala seperti penyakit infeksi lainnya, yang ditandai dengan mual, demam, dan badan terasa lemas. Namun pada beberapa kasus, gejala Hepatitis A juga bisa membuat seseorang mengalami:
• Jaundice (penyakit kuning di mata dan urin)
• Air kencing berwarna gelap
• Nyeri perut
• Kehilangan nafsu makanan
• Diare Gejala ini biasanya terjadi 1-2 minggu sejak terinfeksi virus Hepatitis A.
Gejala yang timbul tidak selalu sama pada tiap orang, terlebih pada usia di dibawah 6 tahun. Gejala yang timbul setelah adanya infeksi virus Hepatitis A sebenarnya bukanlah akibat langsung dari virus tersebut, melainkan akibat respons imun tubuh untuk mengeluarkan virus pada sel hati.
Munculnya gejala penyakit ini merupakan pertanda respons imun tubuh seseorang sudah bekerja dengan baik. Pada anak di bawah 6 tahun, respons imun tubuhnya belum begitu sempurna sehingga gejala dari penyakit Hepatitis A ini seringkali tak terlihat.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, penyebab Hepatitis A paling sering karena paparan kotoran pada makanan atau sumber air. Hepatitis A berisiko juga terjadi pada buah, sayur, dan makanan yang terkontaminasi.
Pada penelitian lain juga menemukan risiko Hepatitis A meningkat pada orang-orang yang gemar makan makanan mentah. Faktor risiko Hepatitis A ada bermacam-macam, mulai dari gaya hidup dan higienitas. Beberapa di antaranya meliputi:
• Tinggal bersama orang terinfeksi Hepatitis A
• Pergi ke daerah yang sedang terjadi wabah Hepatitis A
• Penggunaan narkoba suntik ilegal
• Anak-anak dan lansia dengan daya tahan tubuh rendah sampai sekarang, tidak ada pengobatan yang spesifik dari penyakit ini.
Dokter biasanya merawat pasien berdasarkan gejala yang dirasakan seperti nyeri perut, lemas, hingga hilangnya nafsu makan. Namun kita bisa membantu anak meningkatkan daya tahan tubuhnya dengan makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
Dokter juga biasanya akan mengecek kondisi hati untuk melihat apakah ada risiko kegawatan. Meski kecil, namun sekitar 10-15 persen pasien hepatitis membutuhkan waktu 6-9 bulan untuk sembuh. Pada penderita biasanya diasarankan : 1. Istirahat yang cukup. Hepatitis A bisa membuat Anda merasa lelah, lemas, dan kurang energi. 2. Pola makan sehat penting karena saat terserang Hepatitis A, nafsu makan berkurang dan rasa mual rentan menyerang. 3. Penuhi kecukupan air minum karena Hepatitis A bisa membuat seseorang kekurangan cairan 4. Hindari alkohol atau makanan yang dapat mengganggu perbaikan fungsi hati.
Ditambah, konsumsi alkohol dapat merusak liver dalam jangka panjang. Ada beberapa cara pencegahan Hepatitis A yang bisa dilakukan. Pencegahan pertama bisa dengan menggunakan vaksin Hepatitis A yang sudah tersedia secara umum.
Vaksin Hepatitis A memiliki tingkat efektivitas hingga 95 persen pada orang dewasa sehat dan mampu bertahan hingga 20 tahun. Untuk anak-anak dan lansia, efektivitasnya berada di angka 85 persen dan mampu bertahan 15-20 tahun.
Pencegahan berikutnya adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan baik dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.
• Cuci tangan pakai sabun
• Mencuci makanan sebelum dimasak dengan air mengalir
• Tidak buang air sembarangan
• Menghindari penggunaan sedotan bekas pakai bila makan diluar rumah.
Penulis adalah seorang dokter