Banjarmasin, BARITO – Belajar di rumah selama pandemi ini merubah kebiasaan anak sekolah. Lebih banyak bermain menjadi hal yang biasa, namun yang membuat miris banyak anak ditemui di jalanan mengamen dan mengemis.
Pemandangan itu bisa ditemui diberbagai titik lampu merah di Banjarmasin. Anak anjal ini biasa ditemui mengenakan kostum badut ada juga yang berpakaian biasa.
Jumlah anak jalanan itu juga disebut semakin bertambah padahal petugas beberapa kali telah melakukan penertiban.
Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin menyayangkan hal tersebut. Bahkan Pemko
Banjarmasin pun berencana membentuk tim khusus untuk penanganannya.
Kepala Dinsos Kota Banjarmasin, Iwan Ristianto mengaku sudah mengkomunikasikan kondisi itu kepada jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Banjarmasin.
“Tim itu dibentuk untuk melakukan tindakan secara berkala. Misalnya monitoring secara langsung ke sejumlah tempat, maupun menyikapi langsung aduan dari masyarakat,” ucapnya belum lama tadi di Balai Kota Banjarmasin.
“Dua atau tiga bulan lagi kami siapkan timnya. Siapa yang bisa, mau dan punya kompetensi. Kemudian, juga menyiapkan sarananya. Kalau untuk pendanaan, itu nanti hal yang kesekian saja. Karena kita juga punya banyak relawan,” tambahnya.
Sarana yang dimaksud, misalnya berupa armada angkutan, yang tujuannya tidak hanya mengangkut atau mengamankan para gepeng melainkan juga anak jalanan alias anjal hingga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
“Kami perlu armada atau sarana yang memadai. Jangan sampai nanti memakai sarana yang alakadarnya, dan malah jadi masalah baru. Jangan sampai kita bermaksud baik, ketika dilihat masyarakat malah menjadi hal yang tidak baik,” tutupnya.
Penulis: Hamdani