Para pegulat dan pelatih kontingen Kalsel yang mengikuti Kejurnas Gulat Senior U-23 2018 di Gerobokan Semarang. (foto: ist/brt)
Banjarmasin. BARITO – Cabang gulat Kalsel kembali mengharumkan banua di ajang nasional dengan melanjutkan tradisi perolehan medali. Sebanyak satu keping medali emas, satu perak, dan tiga perunggu berhasil dibawa pulang usai mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Gulat Senior U-23 yang berakhir, Ahad (9/12) di GOR Simpang Lima Purwodadi, Semarang.
Sebagai cabang unggulan, gulat masih menjadi lumbung perolehan sejumlah medali. Kali ini pegulat banua berhasil menorehkan prestasi dengan mempersembahkan satu medali emas, satu perak dan tiga perunggu pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Gulat Senior U-23 2018.
Dengan raihan medali tersebut, kontingen gulat U-23 Kalsel menempati peringkat empat setelah Jawa Timur (9 emas, 6 perak, 4 perunggu), Kalimantan Timur (8 emas, 2 perak, 6 perunggu), Jawa Barat (2 emas, 4 perak, 7 perunggu). Sedangkan Banten kebagian 1 emas, dan 2 perunggu.
“Walaupun belum menjadi juara umum, hasil ini sudah cukup baik karena mereka memang tidak terlalu dibebankan dengan target yang berlebihan. Namun demikian, akhirnya mereka juga bisa bersaing dengan pegulat provinsi lain,” ungkap pelatih gulat Kalsel, Zulhaidir yang juga pelatih tim nasional gulat indonesia pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, kepada Barito Post, kemarin.
Perolehan medali emas di even ini, dipersembakan Rendi Aditiya Saputra yang turun di kelas 87 kg gaya bebas. Sementara medali perak disabet Alfiandi di kelas 60 kg gaya grego. Adapun medali perunggu, masih-masing didapat Gilang Perdana Putra di 74 kg gaya bebas, Agus Setia Budi di kelas 65 kg gaya bebas, dan Briyan Akbar Prahara di 77 kg gaya grego.
Pada prinsipnya, lanjutnya, keikutsertaan di kejuaraan ini sekaligus uji coba untuk mengukur kemampuan setelah menjalani pemusatan latihan selama ini di daerah. “Kedepan pegulat kita harus lebih siap lagi. Mengingat peta kekuatan sudah merata dan persaingan semakin ketat,” ucapnya.
Ditempat terpisah, Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kalsel Zakly Asswan yang juga Kadispora Kalsel menyambut gembira dengan pencapaian prestasi tersebut.
“Kami mengapresiasi dengan prestasi ini. Tetapi jangan lupa, masih ada tantangan yang lebih berat lagi, yakni menghadapi babak kualifikasi PON 2019 yang dilaksanakan di Kalsel. Mudah-mudahan pegulat banua banyak yang lolos ke PON XX 2020 di Papua,” tuturnya. tol