Antisipasi Bencana, Tim Satgas Dibentuk

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Banjarbaru, BARITO – Mengantisipasi terjadinya bencana banjir,  tanah longsor, angin puting beliung, dan gelombang pasang air laut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan membentuk satuan tugas (satgas) dari berbagai stakeholder.

Tim satgas melibatkan 980 personel yang terdiri dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), SAR, dan relawan swasta.

Pembentukan tim satgas tersebut ditandai dengan pelaksanaan Apel Siaga Darurat Bencana di halaman Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, di Kota Banjarbaru, Jumat (17/1).

Apel dipimpin langsung  Gubernur Kalsel Sahbirin Noor sekaligus,  mulai difungsikannya fasilitas Command Center yang berpusat di salah satu ruangan di Setdaprov Kalsel. Command Center merupakan pusat koordinasi dan informasi antar stakeholder teknis.

Pada apel tersebut,  masing-masing satgas menunjukkan kesiapan peralatan dan sistem komunikasi masing-masing.

Kepala BPBD Kalsel Wahyuddin mengatakan,  apel digelar dalam rangka memantapkan kesiapsiagaan serta meningkatkan koordinasi stakeholder kebencanaan.

Menurutnya,  tongkat komando berada pada Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor. Sedangkan  BPBD mengambil alih koordinasi terhadap stakeholder lain, seperti TNI/Polri, SAR, dan lainnya.

Wahyuddin menerangkan,  Pemprov Kalsel telah menetapkan status siaga darurat bencana dari  2 Januari hingga 31 April 2020.  Penetapan itu tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Nomor 360/040/BPBD/PK/2020 tentang Antisipasi Ancaman Banjir dan Tanah Longsor untuk Seluruh Wilayah Kalsel pada 13 Januari lalu.

Surat edaran tersebut disampaikan kepada bupati dan walikota di Kalsel.

Berkait bencana yang terjadi di Kalsel,  sejak 1 Januari hingga 8 Januari 2020, tercatat  satu kejadian puting beliung yang berdampak terhadap satukepala keluarga,  satu jiwa, dan satu RT.

Data BPBD juga menyebutkan, bencana banjir terjadi sebanyak 7 kali. Banjir berdampak terhadap 271 KK, 7.655 jiwa, 4 sekolah rusak, dan 248 rumah terendam air.

“Ada tujuh kabupaten dan kota di Kalsel yang menjadi perhatian selama status siaga darurat bencana. Kabupaten itu adalah Tapin, Banjar, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan,  Tanah Bumbu, Hulu Sungai Tengah, dan Balangan,” terangnya.

Wahyudin  juga mengimbau kabupaten/kota menyiapkan personel untuk menghadapi bencana yang berpotensi terjadi selama musim penghujan ini .

“Hal ini juga merupakan atensi dari gubernur kepada bupati dan walikota agar meninjau lokasi seperti jembatan, embung, saluran air, dan mengajak masyarakat bergotong royong melakukan aksi kebersihan. Selain itu masyarakat juga diminta menyiapkan tempat evakuasi dari sekarang,”cetusnya.

Penulis: Cynthia

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment