Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Rumah Sakit (RS) dr Moch Ansari Saleh kerapkali terjadi antrian panjang dari hari Senin hingga Kamis. Hal ini belum lagi ditambah dengan kedatangan pasien yang umum alias tak punya jaminan kesehatan Nasional tersebut.
Baca Juga: Embarkasi Banjarmasin Sudah Berangkatkan 5.760 Jamaah Haji
Wakil Direktur Pelayanan dr H Moch Ansari Saleh Banjarmasin dr Syarif Hidayat kepada Barito Post, Jumat (14/6/2024) mengatakan, pasien BPJS kesehatan itu terbagi tiga yakni pasien rawat jalan dan pasien IGD serta rawat inap di
RS Ansari Saleh tipe B.
Kenapa banyaknya antrian pasien ini lantaran RS Ansari Saleh sudah menjadi tipe B. Sebab dibandingkan lainnya belum ada dan masih tipe C. Karenanya kemampuan RS di jalan Kayu Tangi Ujung atau Brigjen H Hasan Basri ini lebih mampu dan lengkap dalam memberikan pelayanan BPJS kesehatan.
Baca Juga: Mahasiswa UNIKASE Mendapat Pemahaman Pasar Modal
“jadi untuk pendaftaran pasien BPJS kesehatan yang datang sebenarnya sudah dilaksanakan sistem online sejak dua tahun lalu. Akan tetapi dalam online ini belum banyak pasien punya ponsel android, apalagi menguasainya. Karenanya pasien tidak bisa mendaftar online lalu mereka langsung datang ke RS tersebut,”ungkap dr Syarif di ruang kerjanya.
Dalam hal pelayanan pihaknya tidak membatasi, namun sesuai jam kerja dari Senin hingga Kamis yakni dari pukul 08.00-12.00 Wita. Dan hari Jumat hanya sampai pukul 10.00 Wita, kemudian pada Sabtu hingga pukul 11.00 Wita dan masih enam hari kerja para medis bekerja. “Dalam penyerapan pasien biasanya rata-rata sekitar diatas 100 pasien untuk penyakit dalam. Sedangkan sakit bedah syaraf dan bedah torak sekitar 20 ke bawah,” terang dokter bedah ini.
Dia menambahkan, untuk pasien rawat jalan tentunya rujukan dari puskesmas sudah lengkap surat menyurat. Namun dapat dibedakan pasien rujukan ada dua, dari perorangan mandiri atau ditanggung pemerintah atau perusahaan. “Yang penting mereka rutin bayar alias tidak ada tunggakan tentunya dapat dilayani,” terang Syarif.
Kemudian juga pasien yang dapat masuk melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD), mereka kadang-kadang tidak siap atau tidak aktif kartunya. “Jadi RS memberikan kesempatan dua kali 24 jam, sehingga mereka akan dapat menjalani tindakan operasi kalau sudah beres membayar nya,” jelasnya.
Baca Juga: Tokoh Agama Kalsel Beri Apresiasi, Gelar Bank Kalsel Bershalawat
Disamping itu juga pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) memiliki dana pendamping untuk melayani warga yang memiliki KTP warga Kalimantan Selatan (Kalsel). “Dananya tahun 2024 ini sebesar Rp1,2Miliar. Dibandingkan tahun lalu sekitar Rp1Miliar, dengan saya serap sebesar Rp990 jutaan,”ungkap Syarif.
Sedangkan pasien dari warga Kapuas Kalteng dan sekitarnya lantaran paling dekat dengan Banjarmasin daripada ke RS Palangkaraya. Tentunya akan dilakukan tagihan pembayaran kepada Pemprov Kalteng setiap tiga bulan.
Salah satu pasien bernama Masnah (63) yang baru selesai cek up keluar dari RS dr Moch Ansari Saleh karena sakit stroke dan prostat saat ditemui Barito Post mengatakan, dirinya sudah dua kali operasi. “Alhamdulillah pelayanan cukup baik mulai dari menginap saat operasi lima hari hingga pengurusan surat menyurat,” tuturnya.
Baca juga: PAM Bandarmasih Peroleh Penghargaan Nilai Tertinggi se Kalsel Oleh BPKP
Didampingi anak perempuan dan istrinya tukang bangunan itu merasakan pentingnya aktivasi atau bayar rutin iuran BPJS kesehatan tersebut. *Alhamdulillah setelah operasi juga tidak bayar , termasuk saat menebus obat,”tandanya saat duduk di kursi roda.
Mereka bersyukurlah tidak pernah telat bayar atau sangat memperhatikan iuran demi pelayanan kesehatan yang baik. “Kami bayar rutin sekeluarga empat orang, dengan demikian tidak ada kendala, termasuk saat mengurus mulai dari rujukan di puskesmas maupun sampai ke dokter untuk operasi,”beber warga Simpang Anem Belitung Darat Kecamatan Banjarmasin Barat ini pulang menggunakan taksi online.
Penulis : Arsuma
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya