Teks Foto 1 : Gubernur Kalsel Sahbirin Noor memimpin apel Peringatan Hari Bela Negara ke-70 , Apel Kesadaran Nasional dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pemilu 2019 di lapangan Setdaprov, Senin (17/12). ( foto: tya/brt).
Teks Foto 2 : Kaban Kesbangpol Kalsel Taufik Sugiono bersama peserta upacara ketika menyanyikan Mars “Bergerak” pada Apel Hari Bela Negara, Kesadaran Nasional dan Kesiapsiagaan Pemilu 2019 di Lapangan Setdaprov Kalsel, Senin (17/12). (Foto :tya/brt).
Banjarbaru, BARITO
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor ketika memimpin apel di Lapangan Setdaprov Kalsel, Senin (17/12) mengajak semua pihak untuk melakukan bela negara. Salah satu cara bela negara adalah menjaga suasana damai atau turut serta mendamaikan interaksi sosial dan interaksi politik (sospol) secara santun, beradab dan bijaksana.
“Kita semua harus tampil sebagai pembela negara dalam konteks suksesnya Pemilu secara damai. Dengan cara mendamaikan interaksi sosial dan politik secara santun, beradab dan bijaksana,” ujar gubernur dalam sambutannya pada apel dengan 3 tema : Peringatan Hari Bela Negara ke-70, Kesiapsiagaan Menghadapi Pemilu 2019 dan apel bulanan setiap tanggal 17 (Apel Kesadaran Nasional).
Gubernur mengatakan, hakikat dan inti tiga kegiatan itu sesungguhnya sama. Yaitu membangun kesadaran semua pihak untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik dan lebih maju.
“Apel ini juga memantik percikan untuk membangun gelora, semangat, serta kemauan dalam memberikan pengabdian terbaik bagi nusa bangsa dan daerah kita” tuturnya.
Gubernur melihat bahwa semua unsur yang secara bersama-sama menyukseskan Pemilu 2019 juga berarti melakukan bela negara . Termasuk pula dalam menciptakan suasana tertib, tidak menyebarkan hoax, tidak saling memfitnah, saling menghormati dan menghargai dalam beda pilihan.
“Kesiapan aparatur satpol PP, damkar dan satlinmas sangat penting dalam melaksanakan instruksi menteri dalam negeri untuk berperan aktif dalam menciptakan Pemilu damai di daerah,” cetus gubernur.
Lebih jauh ditegaskan bahwa interaksi sosial dan politik di media sosial mesti dikemas dalam bentuk yang mendidik. Bukan memfitnah, apalagi menimbulkan kebencian dan permusuhan.
Pegawai aparatur sipil negara, kata gubernur, harus cermat dalam memaknai narasi-narasi politik yang berkembang selama masa Pemilu.
“Janganlah kita terpecah-pecah, timbul kebencian dan permusuhan hanya karena informasi politik yang tidak jelas benerannya,” beber Paman Birin, begitu gubernur biasa disapa.
Politik Kebangsaan
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kaban Kesbangpol) Provinsi Kalsel, Taufik Sugiono menegaskan bahwa Politik Kebangsaan sangat penting dalam memaknai Hari Bela Negara dan menjelang Pemilu 2019.
“Kita harus memupuk semangat membangun bangsa. Maka maka kita akan memiliki ketahanan dalam menghadapi ancaman khususnya berbagai kepentingan karena beda pilihan . Maka kita harus mengedepankan politik kebangsaan .Inilah yang terpenting yang muncul dari nilai-nilai 4 konsensus dasar: Pancasila , UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Empat konsesus dasar itu tidak boleh dikalahkan oleh kepentingan yang lain,” urainya.
Taufik menambahkan bahwa apel bela negara bertujuan untuk memantapkan kembali nila-nilai bela negara. Karena saat ini menurutnya sudah muncul berbagai kepentingan berkait Pemilu yang “mengaduk-aduk” integritas bangsa. “Maka perlu kita satukan kembali melalui upacara bela negara,” tandasnya.
Pada apel tersebut, juga dilakukan penyerahan hadiah oleh gubernur kepada juara Lomba Poskamling Terbaik Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Kalsel 2018. Terbaik I Poskamling Desa diraih oleh Poskamling RT 1B Bumi Jaya, Desa Bumi Jaya, Kecamatan Pelaihari Tanah Laut. Sedangkan terbaik 1 Poskamling kelurahan dari Kabupaten Tanah Bumbu yaitu Poskamling Batulicin Kecamatan Batulicin.tya