802
Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Pelaksanaan riset, pengabdian masyarakat, dan inovasi merupakan kegiatan wajib bagi akademia, peneliti, dan pejabat fungsional lainnya. Hasil riset, pengabdian Masyarakat tersebut kemudian harus diterbitkan, agar lebih berdaya guna misalnya untuk kenaikan jabatan, laporan kinerja, dan penyebaran ilmu pengetahuan. Karya yang diterbitkan dapat berupa buku, jurnal, atau bentuk lainnya.
“Sebagai Apiliasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI) merupakan organisasi yang mewadahi perguruan tinggi di Indonesia dalam aktivitas penerbitan karya. APPTI ini Pusat berkedudukannya di Jakarta, dan saat ini menaungi sekitar 150 penerbit perguruan tinggi. APPTI memiliki delapan koordinator wilayah, salah satunya adalah APPTI koordinator wilayah Kalimantan,”sebut Prof Abdul Hadi selaku panitia dari ULM Banjarmasin.
Dia menambahkan, saat ini pemerintah Indonesia sedang melakukan berbagai transisi, termasuk pemindahan ibu kota negara dari pulau Jawa ke pulau Kalimantan. Ibu kota negara yang baru mengusung slogan smart, green, and sustain.
Muncul pro dan kontra terkait slogan ini dari kalangan politisi, akademisi, bahkan Masyarakat dalam dan luar negeri. Perpindahan ibu kota negara juga dilakukan oleh Malaysia, Brazil, Australia dan negara lainnya.
Karenanya untuk menggali pengalaman dari negara-negara lain, dan mengkompilasi hasil riset, pengabdian, dan inovasi, serta merencanakan tindak lanjut ibu kota di Kalimantan, APPTI merasa perlu untuk melaksanakan International Conference on Research, Innovation, and Publishing tahun 2024 (ICRIP 2024) dan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tabalong.
“Jadi maksud tujuan dari ICRIP 2024 ini adalah
Membangun kesamaan persepsi antara institusi legeslasi, birokrasi, akademisi, dan praktisi terkait dengan ibu kota baru.
Kemudian Menjadi wahana komunikasi hasil-hasil riset atau pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh institusi legeslasi, birokrasi, akademis, dan praktisi yang terkait dengan ibu kota baru tersebut,”ujar Hadi.
Selanjutnya meningkatkan jumlah karya penelitian dan pengabdian yang mendapat rekognisi internasional.
Tema dari ICRIP ini adalah “Penguatan Keberlanjutan Pembangunan Ibu Kota Baru melalui Riset, Inovasi dan Penerbitan”.
Tema ini dijabarkan dalam beberapa sub tema, diantaranya, Penguatan wilayah sekitar mendukung program net zero emission ibu kota Nusantara.
Kemudian Pemenuhan pangan global melalui program food estate sekitar ibu kota Nusantara serta
Sosial, ekonomi, dan kebijakan pengembangan lahan basah sekitar ibu kota Nusantara.
Adapun Nara Sumber dan Peserta
Konferensi ICRIP akan menampilkan narasumber internasional dan Nasional berupa plenary lecture, presentasi symposium, dan presentasi umum. Plenary lecture akan menampilkan narasumber terkait.
Seperti
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Pj Bupati Tabalong, kemudian
Dr Purnomo Ananto, M.M.
Selanjutnya untuk
Sesi symposium akan menampilkan pembicara yang mengupas masing-masing sub-tema: seperti
Dr Suman George (Australia)
Juga ada Dr Dushko Bugonovich (Selandia Baru) dan Dr. Masahiro Kawasaki (Japan) hingga
Dr Hamka (Indonesia) dan Prof Zainal A Hasibuan, Ph.D. (Indonesia). Termasuk Dr Angsoka Paundralingga (Indonesia)
Serta
Prof Dr Zulkarnain (Indonesia)
dan
Ir. Hartono, M.Sc (Indonesia), termasuk Alue Dohong, Ph.D. (Indonesia).
Peserta dan undangan dari kegiatan ini terdiri dari Walikota/PJ Walikota se Kalsel, Bupati/PJ Bupati se Kalsel, Bupati/PJ Bupati Gerogot Kaltim, Bupati/PJ Bupati Barito Timur Kalteng, peneliti, akademisi, pelaku usaha, dan mahasiswa.
“Untuk waktu dan tempat pelaksanaan
Konferensi ICRIP dilaksanakan secara Hybrid (luring dan daring) pada 15-16 Nopember 2024. Kegiatan luring dilaksanakan di Pendopo Bersinar, Jl. Stadion, Pembataan, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan,”pungkas Abdul Hadi.
Penulis : Arsuma
Editor : Ardianoor Rahmanata
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya