Asisten III Pemprov Kalsel : ORARI Dikenal Legend dan Perlu Pemimpin Yang Dapat Membangun Banua

FOTO BERSAMA - Para undangan dan peserta Musda IX ODKS saat foto bersama, Sabtu (28/12/2024). (foto : sum/brt)

Banjarbaru, BARITOPOST.CO.ID Musyawarah Daerah (Musda) IX Organisasi Daerah Kalimantan Selatan (ODKS) dibuka oleh Asisten III Administrasi Umum

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel, H Ahmad Bagiawan, Sabtu (28/12/2024).

Acara musda yang digelar selama dua hari hingga Minggu (29/12/2024), itu penting untuk keberlanjutan organisasi guna melahirkan pemimpin yang dapat membangun kerja sama banua ini.

“Musda IX ODKS ini legend karena sudah ke sembilan kalinya dilakukan, ini berarti sudah 45 tahun. Terutama bagaimana memunculkan pemimpin yang bisa membangun banua dan dapat bekerja sama dengan stakeholder,” sebutnya usai membuka musda yang akak digelar sampai besok Minggu (29/12/2024) di Asrama Haji Banjarmasin di Banjarbaru.

Dia berharap ODKS terus kesinambungan kepengurusan sinergitas antara lembaga terkait dan tentunya berperan aktif dalam kontribusinya.

“Mungkin sudah kita rasakan bersama ketika ada musibah atau bencana hingga ada perkumpulan orang banyak, maka radio menjadi alat komunikasi darurat hingga efektif ketika internet tak dapat digunakan,” terang Ahmad Bagiawan.

Nah terkait kepemimpinan Ketua ODKS ini tentunya sudah merasakan oleh pengurus dan Orlok kabupaten dan kota.

“Dan kita bangga dari dari Ketua Umum diwakili oleh Pak Sekretaris Jenderal, hari ini bisa hadir untuk itu kami sampaikan terima kasih, ini menandakan pengurus daerah dengan ini bagus hubungan,” ucap Ahmad Bagiawan.

Ketua ORARI Pusat, H Donny Priambodo (YB0DX) melalui Sekretaris Jenderal, Yusuf Budhyanto menambahkan,  pihaknya menilai kepengurusan yang sudah ada ini sudah bagus.

“Jadi diharapkan kepengurusan yang akan datang akan lebih bagus lagi dengan menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah,” tutur pria yang dikenal dengan panggilan YB3DY.

Dan tugas utama ODKS itu harus bersinergi karena sudah memiliki kemampuan di bidang komunikasi radio, terutama ketika terjadi bencana. Karena sarana komunikasi terputus baik internet dan komunikasi lainnya, nah komunikasi radio inilah yang masih berjalan.

“Kami berharap kepemimpinan orang di daerah kedepan akan dapat kerja sama dengan pemerintah dan bermanfaat untuk masyarakat Indonesia dan perannya dengan adanya sebanyak 34 ODKS atau kurang lebih 450 lokal itu di kota dan kabupaten dan anggotanya kurang lebih 65 ribuan di seluruh Indonesia,” ungkap Yusuf Budhyanto.

Sebelumnya Ketua Panitia, Yunus atau YB7NUS melaporkan kepada sebanyak 13 peserta Orlok Kabupaten dan Kota bahwa pihaknya sudah melaksanakan rapat sebanyak dua kali dalam dua minggu lalu dalam menyiapkan untuk acara Musda periode 2024-2029 tersebut.

“Alhamdulillah Ketua Orpus diwakili Sekjen dan Gubernur diwakili Asisten III maupun pihak Forkopimda Kalsel hingga Balmon, BPBD, Basarnas serta RAPI dapat berhadir hari ini,” sebutnya.

Yunus menambahkan, dalam Musda IX ODKS 2024-2029 nanti untuk calon ketua belum ada kandidat, namun bisa jadi setelah sidang komisi dan pendaftaran calon ketua ada yang maju.

“Jadi kalau tidak ada kandidat, maka Ketua ODKS A Yani (YB7KY) masih yang terkuat dan insyaallah akan maju lagi untuk meneruskan periode 2024-2029,” bebernya.

Ketua Panitia ini menjelaskan, musda merupakan forum tertinggi di tingkat daerah yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan organisasi, termasuk bagi ORARI. Musda adalah momen strategis untuk mengevaluasi program kerja yang telah dilaksanakan, menetapkan kebijakan organisasi ke depan serta memilih kepemimpinan yang mampu membawa ODKS menuju arah yang lebih baik.

“Oleh karena itu pelaksanaan musda bukan sekadar rutinitas organisasi, melainkan sebuah keharusan demi menjamin keberlanjutan, relevansi dan kontribusi organisasi bagi anggotanya dan masyarakat luas,” terang Yunus dengan panggilan YB7NUS ini.

ORARI ini berdiri pada 9 Juli 1968 adalah wadah bagi para penggiat komunikasi amatir radio di Indonesia. Sejak awal berdirinya, ORARI memiliki peran strategis sebagai jembatan komunikasi yang mendukung berbagai kegiatan, mulai dari kebencanaan, sosial hingga olahraga.

Di era modern ini peran amatir radio tetap relevan dalam mendukung komunikasi darurat di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh teknologi komunikasi modern. Dalam konteks daerah, ODKS telah memainkan peranan penting, terutama dalam memastikan konektivitas dan kesiapsiagaan komunikasi, khususnya di wilayah yang rawan bencana seperti banjir.

Musda juga menjadi ajang untuk merefleksikan perkembangan organisasi dalam menghadapi tantangan zaman. Era digital telah membawa perubahan besar dalam dunia komunikasi. ORARI dituntut untuk terus beradaptasi, baik dari sisi teknologi maupun pola komunikasi, tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar amatir radio, yaitu edukasi, rekreasi dan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam hal ini ODKS harus mampu memanfaatkan musda untuk merumuskan langkah- langkah inovatif agar tetap eksis dan mampu bersinergi dengan perkembangan teknologi terkini.

Sejak musyawarah daerah pertama kali dilaksanakan pada 23-24 Februari 1985, ODKS telah melalui delapan kali musda, masing-masing mencatat sejarah dan langkah penting bagi organisasi.

Ahmad Yani menambahkan,  dalam Musda IX guna menyampaikan tanggung jawabnya. Hal ini sekaligus menjaga kesinambungan kepemimpinan. Tinggal bagaimana setiap suara Orlok kabupaten dan kota mendukung atau tidak memilih ketua baru atau yang sudah ada.

“Selanjutnya dalam menjalankan organisasi yang telah menjadi dasar organisasi, tentu harus kerja dijaga dan dirawat. YB7KY mengajak agar sama-sama membawa organisasi amatir radio ini agar lebih kuat lebih berkualitas dan upaya ini bukan tanggung jawab seseorang melainkan bertanggung jawab kita semua,” pungkas A Yani.

 

Penulis : Arsuma
Editor    : Sophan Sopiandi

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Related posts

H Akhmad Yani (YB7KY) Kembali Pimpin ODKS Periode 2024-2029

Rakerprov KORMI Kalsel Momentum Rumuskan Ide Kreatif dan Program Kerja Brilian

Masyarakat Banua Tolak Opsen 66 Persen PKB dan BBNKB, Komisi II DPRD Kalsel Minta Penerapan Ditunda dan Dievaluasi