“Sebenarnya kurang sih, tapi ini setidaknya dapat membantu sebagian warganya atas layanan TV digital. Mudahan tahun depan dapat bantuan lagi,” katanya saat ditemui di Kantornya, Jumat (11/11).
Fernadi melanjutkan, soal STB sebenarnya tidak begitu penting diadakan. Pasalnya, rata-rata rumah tangga sekarang ini telah memiliki TV jenis Led dan LCD yang memiliki fasilitas digital seperti fungsi STB.
Caranya, yakni tinggal mengganti menu di TV dari Analog geser ke digital. Bila dalam TV ada menu tersebut maka sudah bisa menikmati layanan TV digital.
“Yah saya rasa masyarakat bisa mengubah sendiri dengan TV Lednya. Kalau ada menu digital maka bisa berganti otomatis,” bebernya.
“Informasi tersebut seharusnya juga bisa disosialisasikan tidak hanya STB,” katanya.
Sementara itu Kepada Dinas Kominfotik Kota Banjarmasin, Windy Asti Kartika mengatakan,
Bahwa pihaknya hanya diminta untuk mengumpulkan data calon penerima STB di daerah masing-masing.
STB akan dibagikan/didistribusikan ke Masyarakat penerima secara langsung atau melalui Pos oleh pihak ketiga yg ditunjuk oleh Kemenkominfo. Berdasarkan arahan Kemenkominfo di Radiogram 1, data yang digunakan semula adalah Data Rumah Tangga Miskin yang masuk dalam DTKS Dinas Sosial.
Kemudian muncul Radiogram kedua dari Kemendagri, bahwa data yg digunakan untuk pembagian STB adalah data Program Pensasaran Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari Dirjen Dukcapil.
“Diskominfotik Kota Banjarmasin tidak dilibatkan dalam pembagian STB ke masyarakat penerima,” katanya.
Baca Juga: 3.559 Mahasiswa Uniska Siap Untuk Diwisudakan
2 comments
[…] Baca Juga: ASO Di Banjarmasin Hanya Chanel TVRI Yang Hilang […]
[…] BACA JUGA: ASO Di Banjarmasin Hanya Chanel TVRI Yang Hilang […]