Aspal di HKSN Hampir Rampung, Layanan Leding di Utara Diharapkan Stabil

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Pengembalian aspal di Jalan HKSN, Banjarmasin Utara pasca pembongkaran untuk pemasangan pipa distribusi milik PT Air Minum Bandarmasih dinyatakan hampir selesai.

Direktur Operasional PAM Bandarmasih  Edwardsyah, menyampaikan bahwa pengerjaan pemasangan pipa sudah 98 persen. Itu termasuk pengembalian jalan yang terdampak dari pemasangan pipa itu.

Memang pihaknya tidak merta langsung melakukan pengembalian jalan, karena terlebih dulu melakukan beberapa pengujian pipa agar aman dari tekanan dari atas. Setelah semua dilakukan baru pengembalian jalan dilaksanakan.

“Seperti pemantauan bahwa pemasangan pipa sudah 98 persen, itu termasuk uji tekan agar  pipa aman dari kebocoran, kemudian dilakukan interkoneksi ke jaringan pipa eksisting dan terkahir pengembalian jalan,” katanya.

Edward melanjutkan, pemasangan pipa itu penting dilakukan mengingat banyaknya tingkat kebocoran dan kehilangan air yang dapat merugikan perusahaan dan pelanggan.

Setidaknya di wilayah Banjarmasin Utara tingkat kehilangan air sangatlah tinggi yakni 40 persen. Oleh sebab itu, harus segera diatasi agar pelayanan air minum lancar cepat sampai ke masing-masing rumah pelanggan, termasuk jaringan paling ujung.

Baca Juga: Sungkem ke Mama di Hari Ibu, Anak PAUD Terpadu Negeri Pembina ini Minta Maaf Suka Nakal

Direktur Operasional PAM Bandarmasih, Edwarsyah.

Direktur Operasional PAM Bandarmasih, Edwarsyah.

Ia pun menyebutkan bahwa faktor menghambatnya air leding sampai rumah itu karena kebocoran itu. Tekanan normal yang ditransfer tidak stabil jika terjadi kebocoran, sehingga  berdampk di wilayah yang diujung jaringan, seperti di wilayah HKSN itu.

“PAM Bandarmasih dalam ini ada sekitar 40 persen kehilangan air, salah satunya karena kebocoran pipa yang termakan usia. Ada juga kehilangan air karena dicuri dan sebagainya,” katanya.

Edward pun menyampaikan, bahwa secara keseluruhan layanannya, kehilangan air adalah hal yang lumrah, namun ada standard batasnya yakni 20 persen. Jika melebihi itu maka diidentifikasi adanya kebocoran yang berlebihan.

Disampaikannya, bahwa jaringan pipa milik PAM Bandarmasih ini masih ada 20 persen pipa yang ambang usianya melebihi standar yakni 20 tahun lebih. Meskipun itu, pihaknya perlahan melakukan peremajaan pipa agar layanan merata sampai keujung.

“Standardnya kehilangan air itu 20 persen saja, kalau lebih berarti ada yang tidak beres,” tutupnya.

Penulis : Hamdani

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment