Banjarmasin, BARITO – Aspihani Ideris SH MH dipercaya untuk memimpin Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Pengacara dan Penasehat Hukum Indonesia (DPP P3HI) untuk masa bakti 2019-2024. Pelantikan pengurus dilakukan di Hotel Jelita Banjarmasin, Minggu (8/9) ini juga menetapkan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr HM Hadin Muhjad SH MHum duduk sebagai Ketua Dewan Penasehat DPP P3HI.
Hadin Muhjad usai pelantikan berharap, organisasi ini bertindak profesional. “Jadi berharap P3HI ini akan meningkatkan terus kualitas anggotanya agar dipercaya masyarakat. Karena semakin tinggi kepercayaan, semakin laku dicari dan dibutuhkan,” katanya.
Kata Hadin, profesi seorang advokat itu sekarang ini masuk jajaran penegak hukum yang setara dengan jaksa, polisi, hakim. Sebagai penegak hukum, maka P3HI harus terlibat persoalan-persoalan tentang keadilan, kepastian hukum, kemanfaatan yang ada tiga pilar hukum itu. “Mungkin nanti ada program walaupun advokat ini ada jasa yang mendapat imbalan tapi sebagai penegak hukum melihat masyarakat miskin banyak ada juga nanti mempunyai program membantu masyarakat seperti LKBH, ada bantuan hukumnya,” ujarnya.
Sementara Aspihani Ideris mengaku sangat bersyukur dan berjanji menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya dan peniuh tanggung jawab. “Alhamdulillah kita dipercayakan oleh kawan-kawan untuk khusus hasil rekomendasi dari rapat pleno DPP dulu DPP sekarang berubah menjadi DPN (Dewan Pimpinan Nasional) perkumpulan pengacara penasehat hukum Indonesia. Yang kemarin dilaksanakan 3-4 September memutuskan saya sebagai penerima mandat sebagai Ketua Umum DPP P3HI masa bakti 2019 -2020,” katanya.
Dosen Uniska ini mengataka, hasil Munaslub hari ini keinginan tersebut sudah tercapai dan saya dikukuhkan sebagai ketua, didampingi sekretaris Wijiono dan bendahara H Marli. “Kami berharap P3HI kedepan bisa berkembang dan kami memperlihatkan profesionalisme advokat artinya kinerja kami sebagai organisasi advokat ini kami tujukan walaupun kami baru lahir akan kami buktikan bahwa kami bisa mampu bertahan untuk kedepan kalau bisa nomor satu,” katanya.
Kata Aspihani, dari 31 organisasi advokat yang ada di Indonesia, P3HI satu-satunya organisasi advokat yang didirikan, dibentuk dan dinotariskan di Kalsel berarti ini merupakan sebuah awal kebangkitan Borneo khususnya.
“Kita berharap tokoh-tokoh di Kalimantan ini bisa bergerak baik dibidang profesi hukum maupun profesi lainnya. Bahwa orang kalimantan itu mampu untuk berkarya dan mampu terdepan ditingkat nasional,” ujarnya.
Menurut Aspihani, P3HI bisa membawa bumi Kalimantan bisa berdikari di kancah nasional dan internasional.
“Kongkritnya setelah pelantikan ini kita menyampaikan keberadaan P3HI ini di institusi negara seperti Mahkamah Agung, KPK, dan lain sebagainya ditembuskan ke masing-masing daerah 34 provinsi yang ada di Indonesia ini,” pungkasnya.
ang