Banjarmasin, BARITO
Rumah Singgah anak-anak kanker Banjarmasin menerima bantuan perlengkapan operasional dari ASSA Rent, berupa kursi roda dan ranjang, Senin (3/9) di Komplek Bunyamin Permai 1.
Bantuan sejumlah barang tersebut
menurut kepala cabang Assa Rent, Rendi Andika Candra, merupakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) ASSA Rent
yang dikeluarkan setiap tahunnya. Adapun nilai barang yang disumbangkan itu sekitar Rp 10 juta.
“Bantuan CSR itu senilai Rp 10 juta yakni berupa tiga unit kursi roda dan tiga unit ranjang. Kami berharap bantuan yang diserahkan dapat bermanfaat sebagai penunjang operasional di yayasan anak kanker ini,” ucapnya disela acara penyerahan bantuan.
Rendy melanjutkan, mengapa pihaknya memilih Rumah Singgah Anak Kanker dijadikan tempat penyalur CSR, itu karena menyesuaikam dengan tema bantuan sosial yakni ‘ CSR Kesehatan’, maka dari itu pihaknya meberikan bantuan kursi roda dan ranjang.
“Bantuan sosial dari ASSA Rent setiap tahunnya berbeda tempat, menyesuaikan dengan tema yang diangkat. Mudahan tahun depan ini bisa dijalankan sebagai bentuk kepedulian sosial,” katanya.
Ketua Rumah Singgah Anak-Anak Kanker, Ronal Dalope, menyambut baik kedatangan rombongan ASSA Rent. Ia mengaku Bantuan yang diberikan saat ini memang yang dibutuhkan yayasan anak kanker yang sudah berjalan 10 tahun ini.
Selain itu, pihaknya juga membutuhkan bantuan donatur lainnya dimana yayasan yang dibinanya itu banyak berharap bantuan dari pihak mana saja. Apalagi kebutuhan mengurusi anak penderita kanker ini perlu biaya yang tidak sedikit.
Data pasien penderita kanker di Yayasan ini meliputi 25 orang anak. Setiap anak berbeda beda kanker yang dihadapinya, ada yang menderita kanker mata, darah dan yang lainnya.
“Keberadaan mereka disini semuanya gratis termasuk biaya makan dan obat-obatan. Dengan itu kami Yayasan yang mengurusi anak penderita kanker sangat membutuhkan bantuan donatur lainnya, dimana wadah khusus anak kanker ini bisa terus berjalan dan penderita bisa mendapatkan perhatian,” ucapnya.
Ronal melanjutkan lagi, anak penderita kanker di yayasan itu kebanyakan dari keluarga kurang mampu, salah satunya Arifin. Warga Kelayan B, Banjarmasin Selatan, umur 8 tahun ini adalah penderita kanker yang menyerang darah merah. Setiap bulan Arifin harus cuci darah, sedangkan orang tuanya hanya seorang buruh serabutan saja. dan