Atasi Krisis Alam, Pembibitan PT Maming Enam Sembilan Hasilkan Ratusan Ribu Mangrove

BATULICIN – Mardani H Maming melalui perusahan PT Maming Enam Sembilan, terus berupaya membantu pemerintah dalam rangka mencegah krisis alam, termasuk upaya migitasi adanya pemanasan global, dengan penanaman bibit mangrove di Pulau Burung.

Dari satu hektar lahan yang dikelola di Desa Pulau Burung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan (Kalsel), kini PT Maming Enam Sembilan telah menghasilkan ratusan ribu bibit mangrove siap tanam.

Beranjak dari Pulau Burung itu, bahkan kini PT Maming Enam Sembilan juga telah menyebar penanaman bibit mangrove ke sejumlah daerah di kabupaten/kota di Kalsel.

“Saat ini lahannya ada sekira satu hektar lebih (Tanbu) yang mampu menangkar sebanyak 150 ribu hingga 300 ribu bibit mangrove,” ungkap Koordinator Pembibitan, Samsu Baco, Minggu 29 Mei 2022.

Samsu menyebutkan selain lokal di Pulau Burung, Pulau Sewangi dan Batulicin (Tanbu), mereka juga mengirim bibit ke luar daerah di antaranya Kotabaru, Tanah Laut, Banjarmasin, Banjarbaru, Kecamatan Aluh Aluh (Kabupaten Banjar), Kecamatan Kuala Lupak (Batola).

Seperti diketahui, saat ini semua negara berkomitmen untuk melindungi pelestarian kawasan mangrove disepanjang bentang pesisir, di tengah gempuran pembangunan yang bisa merubah alih fungsi lahan mangrove. Isu-isu perubahan iklim ditingkat nasional dan global terus menguat.

Mangrove sendiri mampu menyerap karbon 5 kali lebih besar. Banyak fungsi dan manfaat dari hutan mangrove. Fungsi fisik yang dikenal antara lain menahan laju abrasi dan longsor. Menjadi sabuk hijau yang kuat yang menempatkan vegetasi mangrove sebagai penyeimbang kehidupan di darat dan laut.

Di sisi lain keberadaan mangrove sangat krusial bagi keberlangsungan ekosistem di laut, antara lain padang lamun, megabentos, ikan karang, dan terumbu karang. Hutan mangrove menjadi tempat perlindungan bagi biota laut, hewan dan tumbuhan.

Banyak fungsi mangrove secara ekologi, ekonomi, budaya, pertahanan teritorial hingga politik.

Bahkan, Samsu menambahkan untuk penangkaran atau pembibitan mangrove, PT Maming Enam Sembilan telah memperkerjakan 52 orang yang mayoritas penduduk asli pesisir Pulau Burung.

“Ada 52 anggotanya yang dipekerjakan oleh Bapak Mardani H Maming,” terangnya.

Samsu mengaku dirinya serta orang yang bekerja di pembibitan selalu ingat apa yang dipesankan oleh Mardani H Maming kepada mereka bahwa penanaman (mangrove) adalah untuk menjaga krisis alam dewasa ini, salah satunya abrasi hingga menjaga nafas dunia agar tetap sehat.

“Di mata kami, Bapak Mardani adalah sosok malaikat. Beliau banyak memberikan manfaat untuk kelestarian alam hingga kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. rel/ang

Related posts

Dukung Pengembangan Ekonomi Daerah, Kinerja Sektor Jasa Keuangan Kalsel Tumbuh Positif

Muswil IV DPW ALFI/ILFA Kalsel “Pintu Gerbang Logistik Penyangga IKN”

Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Lakukan Sidak SPBU di Wilayah Kalsel