Banjarmasin, BARITO – Setelah berhasil meratakan zona hijau, kini wilayah Kota Banjarmasin kembali diwarnai zona merah atau area risiko tinggi penyebaran Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi mengatakan, ada dua kelurahan yang kembali menjadi zona merah, yakni Kelurahan Pemurus Dalam di Banjarmasin Selatan dan Pelambuan di Banjarmasin Barat.
‘’Setelah kita melakukan evaluasi beberapa hari ini secara faktual telah terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Di dua kelurahan tersebut terjadi kenaikan kasus baru yang signifikan dibanding 50 kelurahan lainnya di Banjarmasin. Sehingga, statusnya kita tetapkan menjadi zona merah,’’ ujar Machli di Banjarmasin, Ahad (13/12).
Adapun total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kelurahan Pemurus Dalam sebanyak 211 kasus dan di Kelurahan Pelambuan 115 kasus.
‘’Karena kedua kelurahan tersebut diterapkan menjadi zona merah, agar semua masyarakat waspada dan tidak lengah. Terus disiplin untuk menaati protokol kesehatan sebab virus Corona atau Covid-19 terus mengintai,’’ pesan Machli.
Dinas Kesehatan dan Satgas Covid-19 Banjarmasin juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan solidaritas dan kekompakan, bahu membahu kembali disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
“Kami minta kepada masyarakat untuk menggunakan masker yang standar, jangan menggunakan masker scuba. Menjaga jarak. Selalu menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan menggunakan air yang mengalir selama 20 detik dengan sabun,” katanya.
Selanjutnya, Machli mengimbau masyarakat meningkatkan imunitas tubuh dengan rajin berolahraga, makan makanan yang bergizi dan buah buahan dengan kandungan vitamin C yang tinggi.
“Hindari kerumunan yang berpotensi dapat menyebarkan Covid-19,” ujarnya.
“Tanpa kerja sama tidak akan bisa kita mengatasi masalah ini,” tambah Machli.
Dari data Dinkes Banjarmasin, selain dua kelurahan menjadi zona merah, ada 21 kelurahan sudah zona kuning. Kini tinggal 19 kelurahan yang bertahan di zona hijau.
Adapun kasus positif Covid-19 di Kota Banjarmasin, hingga kini berjumlah 3.760 orang. Penderita yang sembuh 3.437 orang dan meninggal dunia 176 orang.(*)
Penulis: Hamdani Editor : Dadang Yulistya