Banjarmasin, BARITO – SEORANG ibu bernama Tini (24) menangis usai keluar dari Polsek Banjarmasin Barat (Banbar), Jumat (19/7/2019) sore. Lantaran dia yakin anaknya berinisial F yang baru berusia 2,4 tahun itu diduga diculik oleh “pengasuh” anak yang baru saja dicari dan dikenalnya lewat media sosial (medsos) .
Warga kawasan Jalan Cendrawasih Gang Pembangunan 1 Kelurahan Belitung Selatan Banjarmasi Barat itu padahal baru mencari pengasuh lewat medsos facebook. Kemudian datanglah diduga terlapor bernama Adinda (45) bersedia menjadi mengasuh anak korban, siang sekitar pukul 12.10 wita.
Tini yang baru bekerja di Laundry Athaya Gang Pembangunan 1 Jalan Cendrawasih yang sudah percaya dengan Adinda menghapus pengumuman pencarian pengasuh tersebut di FB. Namun ternyata diduga anaknya itu dibawa kabur seorang wanita separuh baya itu dengan sepeda motor,
Sementara itu Adinda memblokir pertemanan dengan korban, hingga nomor ponsel terlapor juga tak bisa dihubungi lagi.
Khawatir anaknya diculik, korban warga asal Muara Teweh Kalteng itu lapor ke Polsek Banjarmasin Barat. Korban yang merupakan asli warga Pengaron Kabupaten Banjar itu kemudian diantar ke Polresta Banjarmasin.
Kapolsek Banjarmasin Barat AKP Mars Suryo Kartiko melalui Kanit Reskrim Ipda Jody Darma mengatakan, perkara itu dilimpahkan ke Polresta. “Karena Kanit PPA baru cuti hamil jadi kasusnya diserahkan ke Unit PPA Sat Reskrim Polresta”singkatnya.
Sementara itu ternyata kasus penculikan anak hanya kesalah pahaman. Anak yang disebut-sebut diculik, kini sudah dikembalikan kepada orangtuanya yakni Sri Hartini alias Tini (23) pada malam harinya Dari keterangan Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, AKP Ade Paparihi didampingi Wakasat Reskrim, AKP Sony Gaol, kasusnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan . Ny Yanti, yang sempat diduga menculik membawa anak itu ke PAUD tempatnya bekerja
“Dari hasil pemeriksaan terhadap Ibu Yanti, ternyata ini bukan penculikan.
Kronologisnya ketika Titin memposting mencari pengasuh anak group melalui grup medsos di FB
Singkat cerita Yanti dan Titin sempat chating pribadi sekitar 3 sampai 5 hari . Dari saling curhat terungkap kalau Titin mengaku tak sanggup membiayai anaknya sampai tiga hari.
Apalagi dia sudah bercerai dengan suaminya yang ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) selama dua tahun karena kasus penganiayaan.
“Kami ngobrol, lalu Yanti sempat mengucapkan bahwa anaknya saya dibawanya dulu,” ujar Yanti lagi. Sebelumnya Titin sempat menanyakan kepada Yanti, kapan mau dikembalikan yang dijawab biasanya sekitar pukul 20.00 Wita.
Di PAUD, sendiri sang anak dengan cerianya bermain sambil diberi makan hingga Yanti mendapat pemberitahuan dari temannya beredarnya berita penculikan yang menyangkut dirinya
pukul 19.00 wita . Kontan berita itu membuat Yanti panik, dan langsung mengantarkan anak tersebut ke Mapolresta Banjarmasin.
Penulis: Arsuma Editor: Mercurius