Banjarmasin Belajar Tuntaskan ODF di Padang, Begini Progresnya?

Forum Kota Sehat dan Dinkes Kota Banjarmasin Study tiru kesuksesan 100 persen ODF di Padang, Senin (6/11/2023)

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Tuntaskan buang air besar sembarangan di Kota Banjarmasin harus dengan keseriusan dan komitmen Pemerintah Kota Banjarmasin. Juga membangun kesadaran masyarakat yang menjadi poin penting untuk kesuksesan Open Defecation Free (ODF).

Hal itu telah dibuktikan Pemerintahan Kota Padang, kota yang menjadi pilihan untuk dipelajari kesuksesannya oleh rombongan Forum Kota Sehat (FKS) Kota Banjarmasin bersama Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Senin (6/11/2023).

Baca Juga: Dirut BPJS Kesehatan Paparkan Keunggulan JKN Pada Kuliah Umum di ULM

Dalam pemaparan, Kabid Kesmas Dinkes Kota Padang, Depitra Wiguna, yang didampingi Ketua FKS Kota Padang, Rukayah Anwar, bahwa pihaknya perlu proses yang panjang untuk benar-benar meniadakan kebiasaan BAB sembarangan itu.

Padang sendiri sudah memerangi sejak 2005 hingga sekarang dan berhasil meraih penghargaan kota sehat (Swasti Saba) oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kota Padang juga masuk nominasi peraih penghargaan Swasti Saba Wistara 2023. Dimana syarat masuk nominasi adalah 80 persen ODF, sementara ODF di Kota legenda Malin Kundang dan Siti Nurbaya itu telah hampir mencapai 100 persen.

“100 persen ODF sebuah proses yang panjang, yakni komitmen. Mengubah prilaku lebih susah dari pada merubah wajah, sama seperti BAB sembarangan. Kita rutin melakukan pendekatan di lingkungan masyarakat, ini salah satu menjadi keberhasilan,” ucapnya.

Kesuksesan ODF di Padang, juga melakukan langkah percepatan bahwa setiap Puskesmas di Padang menganggarkan gerakan kelurahan ODF. Kelurahan di Padang ada 104 dari 11 Kecamatan.

Kemudian proses administrasi yang ditindaklajuti serius oleh kelurahan dan evaluasi capaian. Pertemuan rutin bersama warga juga menjadi progres ODF, hingga warga bisa menyadari.

“Pendukung keberhasilan ODF ini salah satunya, anggaran dari BUD Puskesmas di Padang dan rutin sosialisasi minimal per enam bulan,” katanya.

Baca Juga: STKIP PGRI Banjarmasin Menjadi Universitas PGRI Kalimantan

Ketua FKS Kota Banjarmasin, Faturrahman, bersama Pembina FKS, Dinkes Kota Banjarmasin, Umi Kalsum, mengak syukur informasi yang bisa dipetik dalam kesuksesan ODF Kota Padang. Tentu apa yang bisa dipelajari itu dapat diterapkan di Kota Banjarmasin.

Ada hal menarik, bagaimana Padang bisa mengajak masyarakatnya tidak lagi BAB sembarangan dan konsisten perangkat daerah yang kompak menyelesaikan ODF di Kota Padang hingga 100 persen.

Memang ini menjadi tugas berat Kota Banjarmasin, apalagi untuk mendaptkan Swasti Saba minimal 80 persen ODF. Sedangkan Banjarmasin baru memperoleh hampir 30 persennya.

“Alhamdulillah kita sudah mendapatkan pencerahan dari kesuksesan ODF di Kota Padang. Dengan ini juga kita bisa lebih semangat dalam mencapai penghargaan Swasti Saba Wistara,” ucapnya.

Penulis : Hamdani

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Related posts

12 Advokat Baru DePA-RI Diangkat, TM Lutfi Yazid : Kedepankan Layanan Bantuan Hukum untuk Masyarakat secara Sosial

15.074 Kotak Suara Pilkada Kalsel 2024 Mulai Didistribusikan ke Gudang Logistik

Sidang Praperadilan Politikus Demokrat Ditunda, Kuasa Hukum Kecewa Termohon tak Datang