Banjarmasin Tetapkan 14 Lokus Titik Sasaran Penanganan Stunting

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Penanganan percepatan penurunan kasus stunting terus gencar dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin. Sedikitnya ada 14 Lokus yang sekarang menjadi titik sasaran penanganan.

Menurut Kepala Dinas Pengendalian, Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin, Helfian Noor 14 lokus sudah dikeluarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota untuk prioritas pencegahan dan penanganannya.

“14 lokus titik penanganan, itu
sudah beberapa tahapan yang kita lakukan, salah satunya monitoring dan evaluasi percepatan penurunan stunting di level Kelurahan,” katanya saat ditemui di Aula Bappeda Litbang, Senin (31/10).

Baca Juga: Ketua Soksi Banjarmasin Bersama YN’S Peduli, Dirikan Pintu Gerbang Sikuning di Sungai Lulut Dalam

Helfian melanjutkan, Adapun wilayah 14 lokus yang menjadi prioritas pencegahan dan penanganan stunting adalah Kelurajhan Teluk Dalam, Gadang, Pekapuran Laut, Mantuil, Kelayan Barat, Pemurus Dalam, Murung Raya, dan Pekauman.

Kemudian, Tanjung Pagar, Antasan Kecil Timur, Kuin Cerucuk, Telaga Biru, Banua Anyar, dan terakhir Sungai Bilu.

masing-masing Kelurahan berperan aktif untuk hal ini, sehingga proses percepatan penurunan stunting itu lebih kelihatan progresnya.

Memang selama ini lanjutnya, di setiap Kelurahan telah dibantu Kader Pembangunan Manusia (KPM) untuk pendataan setiap Kelurahan satu KPM yang ditempatkan.

“Mereka mendata terhadap anak balita dan ibu hamil, khususnya untuk seribu hari pertama kehidupan,” terangnya.

Para kader yang melakukan pendataan turut memberikan pelayanan lima cakupan diantaranya terkait layanan air bersih, jamban yang layak, pelayanan posyandu maupun PAUD.

“Data-data itu lah yang kemudian yang jadi angka emergency di Kota Banjarmasin,” tuturnya.

Baca Juga: Lama Rusak, Titian Tanjung Pandan Panjang 65 Meter Mulai Diperbaiki

Menurutnya semakin terpenuhinya lima layanan itu. Maka angka emergency semakin baik yang mana angka standarnya kisaran 70 persen dan kalau melebihi 70 persen emergency penanganan stunting dianggap sudah baik.

“Ini sedang kita evaluasi sampai di persentase berapa, kemudian peran KPM bagaimana dan bagaimana mereka melakukan kolaborasi dengan pihak Kelurahan dan Puskesmas terkait proses dilakukan pendataan,” pungkasnya.

Diketahui, Pemko Banjarmasin telah menargetkan di tahun 2024 mendatang, penurunan stunting di Kota Banjarmasin bisa mencapai 14 persen.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor menyatakan penanganan stunting di Kota Banjarmasin terua digencarkan.
Berbagai program penanganan pada stunting juga terus dievaluasi.

“Program penanganan stunting yang telah dilakukan selama ini diantaranya Dapur Sehat (Dahsyat), Audit Stunting,”

Arifin berharap, 14 lokus di Kota Banjarmasin yang angka stunting masih cukup tinggi itu benar-benar dilaksanakan dan menjadi prioritas pencegahan dan penanganan stunting.

Penulis : Hamdani

Related posts

12 Advokat Baru DePA-RI Diangkat, TM Lutfi Yazid : Kedepankan Layanan Bantuan Hukum untuk Masyarakat secara Sosial

15.074 Kotak Suara Pilkada Kalsel 2024 Mulai Didistribusikan ke Gudang Logistik

Sidang Praperadilan Politikus Demokrat Ditunda, Kuasa Hukum Kecewa Termohon tak Datang