Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Lahan pertanian Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) diupayakan bisa berfungsi dengan maksimal ditengah keterbatasan lahan pertanian yang tercatat hanya tersisa ratusan saja.
Pemerintah Kota Banjarmasin pun telah memulai menjalankan sistim produksi panen padi setahun dua kali. Karena selama ini panen padi di kota Seribu Sungai hanya dilakuakan setahun sekali.
Kepala Bidang Pertaniaan dan Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, Jendrawati menyampaikan, bahwa rata-rata Banjarmasin menghasilkan 11 Ton beras perhektar dari 683 lahan pertanian pertahunnya.
Sementara kebutuhan beras warga Banjarmasin perorangnya 400 gram sehari semalam dikalikan jumlah penduduk 667.480 jiwa. Untuk memenuhi kebutuhan itu pihaknya mengambil beras dari daerah tetangga.
“Produksi beras di Banjarmasin belum mampu memenuhi kebutuhan warga, oleh sebab itu kita masih berharap beras dari daerah tetangga,” katanya.
Jendra melanjutkan, untuk menambah produksi beras dengan lahan yang ada, pihaknya pun gencar mensosialisasikan dan ingin merubah mainset petani agar mau beralih menanam jenis padi yang bisa panen dua kali setahun.
Jenis padi yang dimaksud jenis unggul masih mirip dengan padi lokal yang biasa ditanam petani Banjarmasin. Namun teksturnya agak pulen seperti beras jawa.
Baca juga: Mayoritas Petani Batola Masih Andalkan Pertanian Padi
Mengapa itu bisa panen dua kali setahun, karena padi unggul itu paling cepat usia 95-100 hari sudah panen atau tiga bulan lebih. Sementara padi lokal jenis siam yang biasa ditanam petani hanya bisa panen 5 bulan lebih.
“Jika petani mau beralih menanam padi unggul, maka produksi beras Banjarmasin akan bertambah bisa saja dua kali lipat lebih. Karena padi unggul panennya 95 hari, dan saya rasa berasnya juga masih karau sesuai selera warga Banjarmasin,” katanya.
Kepala Dinas DKP3 Kota Banjarmasin, Yuliansyah menyampaikan, sebagai contoh bahwa pihaknya sudah berhasil memanen padi unggul yang panen tahun 2023 lalu. Sedikitnya ada 5,6 ton/hektar telah berhasil diproduksi.
Padi unggul itu ditanam di kawasan pertanian di Banjarmasin Selatan. Panen padi unggul untuk uji coba pertama kalinya di lahan pertanian milik Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin terbilang berhasil dan terbukti tahan dari hama.
Untuk itu, ia berharap masyarakat Kota Banjarmasin bisa menggunakan bibit padi unggul karena selain tahan hama tapi juga bisa dipanen dua kali selama setahun.
“Ini jadi contoh nanti ke depan masyarakat petani bisa mengikuti dengan menanam bibit unggul karena terbukti tahan dari hama dan mampu meningkatkan produksi beras di tempat kita,” tuturnya.
“Meningkatkan produksi beras di Kota Banjarmasin sendiri saat ini menjadi upaya dalam menekan angka inflasi,” tuturnya.
Penulis : Hamdani
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya