Banjarbaru, BARITO – Banjir masih terjadi di sejumlah kabupaten di Kalimantan Selatan, Jumat (7/2), dan masihberpotensi meluas ke wilayah lain. Karena itu, masyarakat dan pemerintah daerah di 13 kabupaten/kota di provinsi ini diimbau waspada.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat banjir merendam Kabupaten Tabalong, Balangan, Banjar, Tapin, Tanah Bumbu, dan sebagian wilayah Kota Banjarbaru.
Kepala BPBD Kalsel, Wahyuddin, mengimbau warga agar tetap mewaspadai banjir karena hujan masih mengguyur Kalsel. Pihaknya pun sudah mengirimkan bantuan logistik untuk masyarakat yang terdampak banjir.
Di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, Wahyuddin dan timnya turun memantau banjir di Pasar Martapura, Kecamatan Cempaka, dan Kecamatan Landasan Ulin, Jumat (7/2).
Adapun di Kabupaten Tanah Bumbu, ia menyebut banjir sudah merendam rumah warga dengan ketinggian bervariasi. Pihaknya meminta BPBD Tanah Bumbu segera mengevakuasi korban banjir jika diperlukan, mengingat belum adanya konsentrasi pengungsian pada kabupaten yang terendam banjir ini.
Selain banjir, banyak pohon tumbang, seperti di Jalan SKIP Lama, Kelurahan Antasan Besar, Kota Banjarmasin. BPBD Kalsel terus memantau situasi dan kondisi kabupaten/kota, Juga melakukan koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota serta relawan.
Wahyudin menyebutkan, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyampaian seruan kepada para bupati/wali kota agar siap siaga menghadapi bencana seiring tingginya intensitas hujan belakangan ini.
Pimpinan daerah diminta menyiapkan personel, peralatan, sistem komunikasi, dan tempat evakuasi banjir.
“Dengan melibatkan semua unsur, baik personel pemda, TNI, Polri, masyarakat, pengusaha, pemuda, dan LSM. Segera mendirikan dapur umur dan tenda pengungsian bila terjadi bencana,” katanya mengutip pernyataan Gubernur.
Khusus di Tabalong, kata Wahyuddin, pihaknya menerima laporan terjadi banjir diantaranya di Desa Hayup, Nawin, Batu Pulut, Mahe Pasar, Bongkang, Halong, dan Desa Suput di Kecamatan Haruai.
Kemudian, di Kampung Mihul (Desa Panaan), Misim, Mantuyup (Desa Bintang ara) dan Desa Usih yang masuk Kecamatan Bintang Ara, serta Desa Salikung yang berada di Kecamatan Muara uya.
Wahyuddin pun mengingatkan, kondisi banjir di Tabalong dan sebagian Balangan saat ini berpotensi merambah daerah tetangga, yakni Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)..
“Kami minta agar masyarakat HSU, khususnya BPBD setempat dan pemerintah daerah-nya, agar siaga mengantisipasi banjir kiriman dari dua kabupaten itu,” ucapnya.
“Saat ini (kemarin,red), tim BPBD Kalsel bersama stakeholders kebencanaan sudah menuju ke Amuntai (Kabupaten HSU). Takutnya, banjir yang datang itu mendadak, sehingga kita sudah siap di lapangan,” imbuh Wahyuddin.
Dari laporan yang masuk ke BPBD Kalsel, menurut dia, hingga kemarin sudah ada beberapa ruas jalan dan pemukiman terendam air di wilayah perbatasan HSU dan Balangan.
Ia mengatakan logistik, peralatan dan personel penyelamatan warga terdampak banjir sudah disiapkan, termasuk dapur umum yang ada di Kabupaten Tabalong dan Balangan akan dipecah sehingga bisa meng-cover warga yang terdampak banjir.
“Kami sudah turun untuk melakukan pendampingan tim BPBD HSU yang ada di lapangan. Makanya, kami mengimbau agar warga HSU menyiapkan diri dari banjir kiriman daerah tetangga. Seperti, peralatan listrik dan lainnya harus diantisipasi, agar tidak ada jatuh korban jiwa,” jelasnya.
Menurut Wahyuddin, saat ini, kondisi banjir di Kabupaten Tabalong makin parah. Jika sebelumnya hanya ada lebih dari 1.000 warga terdampak banjir, kini sudah mencapai 2.000 warga lebih.
“Sebelumnya, banjir terparah terjadi di Kecamatan Haruai, sekarang sudah menyebar di Kecamatan Tanjung, Kecamatan Kelua dan Banua Lawas. Jadi, ada tiga kecamatan yang turut terendam banjir. Makanya kami minta warga agar siap siaga,” terangnya.
Penulis: slm/ril