Terkait hal itu, Husni mengaku bahwasaat ini pihaknya sudah mengantongi surat edaran dari Pemprov Kalsel terkait peringatan akan bencana.
Isinya, meminta pihaknya untuk mengantisipasi dan siap siaga. Mengingat di bulan Oktober hingga sekarang, intensitas hujan mulai sedang dan tinggi.
“Puncaknya, di bulan Desember dan Januari,” jelasnya.
“Sebagai antisipasi, kami sudah beberapa hari tadi mensosialisasikannya ke daerah-daerah di Banjarmasin yang rawan terpapar banjir rob,” jelasnya.
Misalnya, pada hari Selasa tadi. Setidaknya ada tiga kelurahan di kawasan Kecamatan Banjarmasin Selatan, yang sambanginya. Diantaranya yakni Kelurahan Pemurus Dalam, Tanjung Pagar, dan Mantuil.
Baca Juga: Sungai Mesa Berdarah, Korban Tewas Ditusuk di Dada
“Besok (hari ini, red) kami sosialisasi ke Belitung Selatan di Kecamatan Banjarmasin barat. Lalui ke Kelurahan Sungai Miai di Banjarmasin Utara,” jelasnya.
Secara pemetaan sejumlah kawasan yang disebutkannya itu adalah daerah yang tiap tahunnya mengalami limpasan air pasang.
“Lalu, selama 24 jam penuh, kami juga siap siaga. Ada tiga regu personel yang diturunkan untuk memantau lalu melaporkan perkembangan. Mereka bekerja secara bergantian,” ungkapnya.
Husni memaparkan, banjir rob yang terjadi bukan peristiwa dadakan. Lazim terjadi bahkan rutin di tiap tahunnya. Apalagi bila didukung dengan curah hujan tinggi.
Kendati demikian, ia berharap peristiwa banjir besar yang terjadi pada tahun 2021 lalu tak lagi terulang.