Banjir Rob Semakin Meluas

Menerobos air sepanjang Jalan Komplek DPR yang terendam banjir rob.

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Fenomena banjir rob yang disebut orang Banjar ‘banyu pasang’ kembali melanda Kota Banjarmasin. Hampir semua wilayah di Kota ini tak lepas dari banyu pasang itu.

Wajar saja, seluruh Kecamatan di Kota Seribu sungai ini dekat dengan sungai. Sehingga air cepat naik kepermukaan apabila dataran rendah.

Pantauan Barito Post, air pasang terparah salah satunya terjadi di wilayah Banjarmasin Tengah dan Barat. Kawasan itu ada di Jalan Komplek DPR, Jafri Zamzam, dimana sepanjang jalan itu telah dikuasai air melebihi mata kaki orang dewasa.

Tak sedikit sepeda motor yang melintas mendadak mogok akibat terendam air.

Baca Juga: Warga Kelurahan Karang Mekar Doakan H. Yuni Sulaiman HB Jadi Walikota, Uski Melenggang di Dewan Kota

Kata Arif, warga setempat di wilayah tempat tinggalnya tak pernah ketinggalan dampak banjir rob. Meskipun itu hal yang biasa, namun setidaknya telah mengganggu aktivitas warga. Bahkan tamunya yang ingin kerumahnya saja harus mikir dua kali, takut mogok.

“Ya beginilah jika banyu pasang,” katanya.

Dikonfirmasi, Kepala Bidang Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathoni, bahwa banjir rob sudah terjadi sepekan ini. Ketinggian air pasang sekitar 2,4 meter.

Thoni bilang, adapun beberapa daerah yang terdampak yakni daerah pinggiran sungai di wilayah Banjarmasin Barat dan Selatan. Daerah yang berdekatan sungai Barito dan sebagian sungai Martapura. Seperti jalan Cendrawasih dan Jafri Zam-Zam.

Tak hanya itu, ia pun mengakui bahwa intensitas banjir rob di Banjarmasin saat ini lebih sering dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal itu dibuktikan dengan rob terjadi hampir tiap bulan.

Bahkan dalam 1 bulan, banjir rob bisa terjadi beberapa kali dengan ketinggian air pasang sampai maksimal.

“Kita juga tidak mengetahui penyebab kondisi ini. Entah ada perubahan atau di daerah hulu juga tidak bisa menyangga lagi. Kita akan mengkaji dan mencari tahu ke BMKG,” tuturnya.

Baca Juga: Samosir Jelaskan Jamkesda di Reses, terkait Keluhan Warga Telaga Biru

Ia pun tak menampik jika dampak banjir rob di Kota Seribu Sungai meluas. Pasalnya wilayah yang biasa tidak tergenang, sekarang menjadi tergenang.

“Misalnya di daerah S. Parman. Dulu cuma di depan Rumah Sakit Islam, sekarang daerah seberangnya juga terendam,” paparnya.

Lalu, bagaimana pengaruhnya dengan program normalisasi sungai atau pengerukan drainase yang selama ini dilakukan? Ia menyatakan, bahwa kegiatan itu cukup memberikan pengaruh, misalnya mempercepat surut air yang naik ke permukaan jalan dan daya tampung.

Penulis : Hamdani

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Related posts

PBFI Kalsel Usulkan Nomor Pertandingan PON Pada Porprov 2025 Tala

Jalan Komplek Dijadikan Jalan Raya, Warga Citra Land Resah dan Menuntut Sekolah Citra Mitra Kasih

Ditreskrimsus Polda Kalsel Ajukan Pemblokiran 1.453 Situs Judi Online dan Tetapkan 18 Tersangka