Bank Kalsel-OJK Dukung Ekosistem Padi Apung di Kalsel

by adm barito post
0 comments 2 minutes read
Penanaman Padi Apung di HSS oleh Bank Kalsel, OJK dan Dinas Pertanian HSS (foto:baritopost)

Kandangan, BARITOPOST.CO.ID – Untuk lebih meningkatkan produksi padi dan kesejahteraan petani, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalsel yang didukung Bank Kalsel mencoba membangun ekosistem padi apung di Kalsel.

Baca Juga: Muswil IV DPW ALFI/ILFA Kalsel “Pintu Gerbang Logistik Penyangga IKN”

Salah satunya di Daha, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) yang bertujuan agar masa tanam tak terpengaruh musim dan hasilnya bisa lebih baik. Sistem ini sudah terbukti dan sejumlah petani di Kabupaten HSS sudah merasakannya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten HSS, HM Nur menyatakan apalagi beberapa kawasan pertanian di HSS adalah rawa. Ini yang mendasari pihaknya menerapkan sistem padi apung, sehingga tetap bisa menanam padi walaupun di musim penghujan.

Baca Juga

“Awalnya tanam percontohan dengan media berupa tiga styrofoam dan berhasil. Lantas tahun berikutnya didanai Pemprov Kalsel, selanjutnya kemudian dana dari Kabupaten,” kata Nur saat acara media update dan kunjungan implementasi budi daya padi apung Bank Kalsel di Desa Tiang Gantung, Daha Barat, Kabupaten HSS, Selasa (3/12/2024).

Baca Juga: Muswil IV DPW ALFI/ILFA Kalsel “Pintu Gerbang Logistik Penyangga IKN”

Hari itu rombongan FWE bersama Bank Kalsel dan OJK Kalsel langsung berkunjung ke pertanian padi apung di desa Tiang Gantung, Daha Barat, HSS.

Lanjut Nur, kawasan pertanian rawa yaitu Kecamatan Angkinang, Simpur, dan Kalumpang sudah tahap demplot atau percontohan, dan hasilnya memang tak tergantung musim. “Kami juga lakukan variasi sistem apung ini dengan menanam sayuran berupa cabai, terong, dan tomat. Namun, medianya menggunakan bambu agar lebih murah, apalagi banyak tanaman bambu di HSS. Nanti, padi juga dicoba tanam dengan media bambu untuk mengurangi biaya produksi budidaya dan keuntungan lebih besar,” tandasnya.

Baca Juga

Baca Juga: Muswil IV DPW ALFI/ILFA Kalsel “Pintu Gerbang Logistik Penyangga IKN”

Dirut Bank Kalsel, Fachrudin menanggapi sistem padi apung ini luar biasa, apalagi bisa tanam palawija dan tumbuh berkembang. “Kami menginisiasi dan mendukung padi apung ini, tinggal bagaimana pengembangan lahan agar bisa lebih luas,” tukasnya.

Kepala Kantor OJK Kalsel, Agus Maiyo memaparkan program padi apung memang mahal di awal, karena menyediakan media tanam. Namun, media styrofoam yang mereka rekomendasikan sudah dihitung mampu bertahan sampai 10 tahun atau 21 kali panen. “Teknis supaya awet adalah dicat lagi, selain tahan air juga menghindari tikus dan serangga air,” paparnya.

Baca Juga: Muswil IV DPW ALFI/ILFA Kalsel “Pintu Gerbang Logistik Penyangga IKN”

Baca Juga

Media tanam tersebut sudah dilakukan pengkajian dan diuji, hasil kordinasi dengan dinas pertanian ketahanan pangan untuk PH 4-8 masih mungkin digunakan varietas padi unggul, di bawah itu varietas tertentu. “Kami juga kordinasi dengan Bulog bahwa ada pangsa ekspor yang bisa diisi padi apung, yaitu menanam varietas pilihan,” katanya.

Pastinya pula, sistem padi apung ini dapat menyangga sistem padi konvensional saat paceklik. Bahkan,  sistem tumpangsari dapat memberikan hasil pertanian yang beragam.

Editor: Afdiannoor Rahmanata

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Juga

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar