Banting Stir Geluti Budidaya Sayur Non Pestisida

Pelaihari,BARITO – Dengan memanfaatkan sisa lahan dirumah, maka jadilah ia sebuah bisnis yang bisa menambah pundi-pundi rupiah. Seperti yang digeluti Kamim Tohari (39) warga yang tinggal di Komplek Kijang Mas Kelurahan Sarang Halang ini, ia memanfaatkan pada sisi kanan dan kiri rumahnya untuk penangkaran atau budidaya hidroponik sayuran Selada dan Sawi tanpa sedikitpun menggunakan pestisida.

Sejak tahun 2000 lalu Kamim bergelut budidaya tanaman hidroponik ini. Kamim menyebutnya sistem tanam hidroponik Sistem Apung Jongkok (Rakpungkok), karena dilakukan dalam posisi bisa sambil berjongkok tanpa harus berdiri. Kebanyakan, dalam budidaya sayuran hidroponik ini menggunakan media pipa paralon atau tergantuntg luasnya lahan, sementara bagi Kamim membuat media tanaman sayur selada dan sawi dalam bentuk kolam.

Ada 8 buah kolam yang ia miliki, dan dalam satu kotak untuk penempatan bibit selada atau sawi dimedia gabus (stereofom) atau lobang tanam, mampu menampung 21 bibit, atau total ada 1.000 lobang tanam.

Tanaman hidpronik memang kebanyakan menggunakan media pipa paralon, namun dinilai kurang praktis. Dengan pola Rangpungkok ini jauh lebih ekonomis dan banyak hasilnya, terang Kamim Senin, (21/6/21).

Butuh waktu 1 minggu sejak masa penempatan bibit tanaman sayur selada maupun sawi sudah bisa dipanen, dan hasilnya terlihat pada akar yang nampak bersih tanpa ada tanah yang menempel, walau selada atau sawi bisa juga ditanam dalam tanah. Dari segi warna sayur selada maupun sawi terlihat berwarna hijau cerah.

“Kebanyakan para konsumennya adalah rumah makan atau yang biasa membuat kue kebab maupun hamburger. Yang banyak biasanya restoran yang pesan. Soal harga juga standar saja yakni Rp 5.000 per batang, atau dalam 1 kgnya seharga Rp 30.000,”katanya.

Lantas bagaimana terhadap serangan hama ?

Cukup sederhana, hanya dengan menggunakan bawang putih yang telah diblender, kemudian diambil airnya dan disemprotkan ketanaman, maka aroma bawang putih pun tidak disukai hama-hama.

Kamim sendiri siap untuk berbagi ilmu. Ia membuka lebar bagi siapa saja yang ingin belajar budidaya sayur hidroponik tanpa pestisida ini, dan siap bermitra.

“Bagi yang tidak memiliki halaman rumah cukup luas tak perlu khawatir, media kolam bisa dibuat dari papan kayu sesuai keinginan mau berapa ukurannya,”tutup Kamim.baz

Related posts

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024

Komisi III DPRD Kalsel Minta Dukungan Kementerian PUPR Realisasikan Pembangunan TPST Regional Banjarbakula