Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Indonesia Banjarmasin relatif banyak prestasi dan keunggulan. Sebab itu, perguruan tinggi swasta ternama itu terus berbenah, untuk lebih maju ke depannya.
Bahkan, kalangan kampus dan mahasiswa bersatu dan berbenah pula untuk mendapatkan predikat kampus yang sangat bagus.
Misalnya, kegiatan ekstra kurikuler mahasiswa STIEI pun cukup aktif. Di Tahun 2022 ini, sangat menonjol bola basket di STIEI. “Secara beruntun juara bola basket di Kalsel ini,” ucap Ketua STIE Indonesia Banjarmasin Dr Yanuar Bachtiar, Selasa (27/12/2022).
BACA JUGA: STIE Indonesia Terima SK Program Magister Akuntansi dari Dirjen Pendidikan Tinggi
Begitu pula, bidang kewirausahaan STIEI sangat bagus. “STIEI mewakili tingkat nasional dalam dua kelompok kewirausahaan. Ini prestasi luar biasa,” sebutnya.
Tak kalah pula, seperti panjat dinding, jelas Yanuar Bachtiar, STIEI menjadi tuan rumah, dan prestasi panjat dinding sangat bagus. “Banyak lah prestasi yang dihasilkan mahasiswa STIEI, didukung kampus, dan yayasan. Ini sangat menonjol pula gaungnya,” imbuhnya.
Himpunan Jurusan Manajemen pun di STIEI juga sangat kreatif, sambungnya, dengan kegiatan lomba debat ekonomi. “Peserta se-Kalimantan. Saya minta dilebarkan kembali pesertanya, agar lebih banyak lagi,” paparnya.
Menurut Yanuar Bactiar, STIE Indonesia secara umum, berbenah dengan fasilitas yang lengkap, dalam upaya meningkatkan kampus menjadi Institut Bisnis Teknologi (IBT) Indonesia.
BACA JUGA: Semester Genap 2021, STIE Indonesia Terapkan Perkuliahan Tatap Muka
Sebagai pengguna, Ia berharap, masyarakat berhati-hati terhadap perguruan tinggi yang menawarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan realita di lapangan. “Calon mahasiswa dalam memilih sebuah perguruan tinggi. Jika memilih STIEI dapat menghubungi kampus, atau cek webesite-nya untuk mengetahui segala sesuatu yang ada di kampus,” ajaknya.
Apalagi, kini STIE Indonesia juga menyediakan beasiswa KIP, dan beasiswa Yayasan, untuk mahasiswa. Bahkan
Tercatat, STIE Indonesia Banjarmasin memiliki 4 prodi yakni Program Sarjana Manajemen, Program Sarjana Akuntansi, Magister Manajemen, dan Magister Akuntansi.
Terkait proses menjadi Institut Bisnis dan Teknologi (IBT) Indonesia, Ia mengakui, mengalami keterlambatan, sebab ada perubahan sistem. “Untuk program akreditasi studi sarjana manajemen, studi sarjana akuntansi, magister manajemen lagi dalam proses. Sebab ada perpindahan dari yang tadinya prodi terkelola oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) berganti ke Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Bidang Ekonomi Manajemen Akuntansi,” ungkapnya.
BACA JUGA: STIE Indonesia Ringankan Mahasiswa dengan Kouta Gratis
Dampak perpindahan akreditasi, ujarnya, yang semula akreditasi ditangani pemerintah dengan tidak dikenakan biaya, kini berbayar untuk per prodi kisaran Rp50 juta. “Ini sempat menjadi keberatan pihak kampus swasta, sebab kampus yang skala kecil agak kesulitan membayar. Uang Rp50 juta per prodi sangat berat. Ini menjadi riak kecil bagi perguruan tinggi swasta,” tuturnya.
Akreditasi STIEI berproses dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) berganti ke Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Bidang Ekonomi Manajemen Akuntansi. “Prosesnya signifikan perubahannya, dan kami bekerja keras menata STIEI, seperti laporan kinerja dan laporan evaluasi diri,” sebutnya.
Hingga kini jumlah mahasiswa tidak mengalami kenaikan signifikan, jika dibanding tahun lalu. “Ya, kisaran 1.000 lebih mahasiswa STIE Indonesia Banjarmasin, termasuk program strata dua,” tutupnya.
Editor : Afdiannoor Rahmanata
BACA JUGA: ‘Naik Kelas UMKMnya, Bangkit Ekonomi Banua’, OJK: Manfaatkan Permodalan Legal
1 comment