Moskow, BARITOPOST.CO.ID – Pasukan Ukraina menargetkan satu bangunan dengan serangan rudal di Kota Makiivka yang dikuasai Rusia di Ukraina.
Mereka mengklaim sekitar 400 tentara tewas dalam ledakan itu, dengan 300 lainnya terluka.
Petinggi militer Rusia berada di bawah pengawasan ketat setelah Kremlin mengakui lebih banyak tentara tewas dalam satu serangan artileri daripada yang terungkap sebelumnya.
Beberapa pejabat Rusia berusaha menyalahkan tentara mereka sendiri atas serangan yang menghancurkan itu.
BACA JUGA: Pertempuran Perang Rusia-Ukraina Segera Diakhiri
Sementara itu, Kremlin menaikkan angka kematian awal dari 63 menjadi 89 dalam pengakuan yang jarang terjadi. |
Emily Ferris, Rekan Riset untuk Rusia dan Eurasia di Royal United Services Institute di London mengatakan “sangat sulit untuk memverifikasi apakah pensinyalan ponsel dan geolokasi yang harus disalahkan atas serangan yang akurat,”.
“Tentara Rusia yang bertugas aktif dilarang menggunakan ponsel mereka karena ada begitu banyak kasus dalam beberapa tahun terakhir ponsel digunakan untuk penargetan. Termasuk oleh kedua belah pihak dalam perang Ukraina,” ujar Ferris, seperti dikutip TRT, Kamis 5 Januari 2023.
Ia mencatat, menyalahkan tentara itu sendiri adalah “narasi yang membantu” untuk Moskow karena membantu membelokkan kritik dan mengarahkan perhatian ke arah larangan ponsel resmi.
BACA JUGA: Tarik Pasukan Sebelum Natal Langkah Akhiri Konflik
Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha mengalihkan pembicaraan. Ia mengambil bagian melalui tautan video dalam upacara pengiriman fregat yang dilengkapi dengan rudal hipersonik baru angkatan laut Rusia.
Sementara itu, jauh dari medan perang, Prancis mengatakan akan mengirim tank ringan AMX-10 RC buatan Prancis ke Ukraina. Pengiriman ini menyusul pembicaraan melalui telepon antara Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Penyerangan akhir pekan Makiivka tampaknya menjadi pukulan terbaru bagi prestise militer Kremlin karena berjuang untuk memajukan invasi tetangganya di tengah serangan balasan Ukraina yang berhasil.
Editor : Afdiannoor Rahmanata
BACA JUGA: PBB Stop Bantuan Keuangan, Pengungsi Suriah Cemas
1 comment