Belajar Dari Kasus Efek Vaksin, Pemko Gunakan Jenis Sinovac

Banjarmasin, BARITO – Keraguan masyarakat terkait pemberian vaksinasi anak usia 6-11 tahun tentang resiko yang terjadi pada anak, mendapat jaminan dan pertanggungjawaban pemerintah.

Hal tersebut juga diyakinkan oleh, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riadi.

Ia menyatakan, efek vaksin pada anak dijamin sepenuhnya oleh pemerintah dan hal tersebut ia meminta jangan dikhawatirkan. “Jangan dikhawatirkan, efek vaksin sepenuhnya tanggungjawab negara. Kita akan mengawasi itu,” bebernya di Balai Kota Banjarmasin.

Melihat dua kasus siswa meninggal terjadi di Jombang dan satu siswa di Magetan.
Kasus pertama terjadi di Jombang. Siswa
kelas 6 SDN Gedangan, Kecamatan
Mojowarno, Jombang meninggal dunia.

Siswa tersebut mendapat vaksinasi dosis
pertama jenis Pfizer. Sebelum meninggal,
bocah berusia 12 tahun itu sempat demam
dan muntah.

Terkait jenis vaksin, Machli juga memastikan jenis vaksin yang diberikan pada anak adalah sinovac. Selain jenis tersebut pihaknya tidak menggunakan.

“Untuk program vaksinasi
anak usia 6-11 hanya dibolehkan jenis
sinovac dengan sebanyak 0,5 ml. Selain itu tidak kami gunakan,” bebernya.

Meski program vaksinasi anak
sudah dimulai, la mengaku masih ada
kendala dalam pelaksanaannya yakni soal stok yang jumlahnya hanya terbatas.

“Saat ini stok vaksin sinovac yang tersedia
sebanyak 4.000 dosis yang tersebar di 26
puskesmas. Dan 100 dosis di Dinkes
jelasnya.

Hamdani

Related posts

DPRD Bahas Raperda Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi

Kondisi Atlet PPLP Kalsel Kategori Baik, Kemenpora dan Dispora Kalsel Tes Tiga Cabor

Resmi Pimpin MHKI Kalsel, Dr Machli Siap Membangun Hukum Kesehatan di Banua