Pelaihari,BARITO – Belajar secara otodidak dari internet dan youtube, Bambang Suharno warga Desa Ujung Batu Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan ini meracik karbon aktif berbahan baku tempurung dan cangkang sawit. Ia pun menciptakan alat portabel pembuat karbon aktif yang diberi nama Charco-Techno. Cukup menggunakan drum bekas dan oli bekas sebagai bahan bakarnya. Prinsip kerja alat buatan Bambang semacam oven dengan suhu lebih dari 300 derajat celsius.
Sudah lebih dari 7 tahun berkecimpung dalam pembuatan pupuk organik berbahan kotoran hewan seperti ayam broiler, sapi, dan kambing serta arang. Rupanya ia mendapat formula bahwa untuk menghilangkan bau kotoran ternak dapat menggunakan arang dari tempurung kelapa dan cangkang sawit. Selain itu, penambahan arang juga mampu menetralkan pH tanah yang bermanfaat bagi tanaman.
Agar arang tempurung dan cangkang sawit lebih bernilai guna, Bambang pun berinovasi mengolah arang tempurung dan cangkang sawit menjadi karbon aktif.
Bambang Senin, (11/10/21) menjelaskan bahwa proses pembuatan karbon aktif terdiri dari tiga tahap yaitu pengarangan, aktivasi, dan karbonasi.
Pengarangan dilakukan dengan cara pembakaran menggunakan alat CharcoTechno selama 12 jam. Setelah didinginkan, arang yang sudah jadi dilakukan aktivasi menggunakan larutan Sodium chloride dengan cara direndam selama 5 jam. Setelah itu ditiriskan dan dioven menggunakan alat Charco-Techno selama 4 jam.
Dengan proses tadi, maka pori-pori arang akan terbuka sekaligus menambah porositasnya sehingga mampu menyerap berbagai zat kimia dari limbah dan bau tidak sedap. Manfaat karbon aktif buatan Bambang mampu menyerap berbagai polutan pada limbah, penjernih air, menyerab aroma tidak sedap pada sampah maupun kotoran hewan. Selain juga digunakan sebagai bahan campuran pupuk organik yang selama ini digelutinya.
Karbon aktif produk Bambang pun mulai diminati petani dan peternak di desanya. Digunakan sebagai campuran pupuk organik, menghilangkan bau kotoran hewan, dan menjernihkan air sumur.
Beberapa laboratorium di perguruan tinggi pun mulai melirik karbon aktif buatan Bambang, bahkan digunakan sebagai bahan praktikum untuk mahasiswa.
Bambang dapat ide memanfaatkan cangkang sawit karena di Kabupaten Tanah Laut banyak terdapat kebun sekaligus pabrik kelapa sawit, yang salah satu limbahnya adalah cangkang sawit.
Kedepannya ia berencana memproduksi dan memasarkan karbon aktif buatannya dalam skala luas. (baz)