Banjarmasin, BARITO
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Kalsel menggelar aksi demo ke Konisi Pemilihan Umun (KPU) Kalsel di Jalan A Yani Km 3,5 Banjarmasin , Kamis (9/5/2019) sore. Namun aksi mahasiswa sekitar 70 orang itu dihalangi pihak kepolisian.
Orasi dilakukan secara bergantian oleh Ahdiat dan Taufik di tepi jalan itu tepatnya di seberang Jalan Polresta Banjarmasin atau jaraknya 300 meter dari KPU yang dijaga ketat polisi dengan dua watercanon di depan RM Nony tersebut.
Mahasiswa jengkel karena tidak dibolehkan masuk, kenapa dilarang menyampaikan pendapat. Tawaran lebih baikmasukke KPU dan berdiskusi, mahasiawa menyatakan mereka bukan penjahat, anaarkis dan sejenisnya.
Berkempul di tepi jalan dengan membentangkan tiga spanduk yang mengelilingi mereka, selanjutnya terpaksa menunggu pihak KPU menemui mereka. Akan tetapi mahasiswa curiga sengaja diperlambat sampai pukul 18.00 Wita batas unras mereka.
Sementara itu aksi mereka sudah dilakukan negosiasi yang dipimpin Polwan Ipda Yara Ulfa. namun negosiasi gagal dan mahasiswa terus bernyanyi lagu terkait demo. Ahdiat menyatakan, ingin berdiskusi dan menyuarakan, kenapa demokrasi kali ini sangat tragis, karena para petugas dibayar 500 ribu namun banyak yang meninggalkarena kelelahan dan sakit.
Namun jelang 17.30 Wita mahasiswa sudah tak sabar lagi, dengan bergerak menabrak barisan polwan dan dan polisi pun ditambah kekuatannya. Beruntung perwakilan Komisoner KPU sudah datang Edi Ariansyah hingga dapat meredam suasana.
Edi mengatakan, keterlambatan mereka karena masih rapat pleno di Hotek Rattan In. Karena rekapitulasi masih berlangsung. Terkait tak.melayani mahasiswa demo tak boleh masuk ke gedung KPU. Pihaknya sudah meminta santuan bagi anggota KPPS yang meninggal tanpa diminta okeh rakyat itu pasti dilakukan.
Ada sembilan orang yang nanti verikfikasi jajaran anggita KPPS terkait musibah meninggal dan mininalmya dai mentri keuangan . Kedua, penyelenggaran pemilu sesuai kerangka hukum. Namun penjelasan Edi dipotong mahasiswa ingin masuk ke KPU, lantaran tidak elok penjelasan di tepi jalan.
Sekitar pukul 17.47 Wita mahasiswa akhirnya diperbolehkan masuk halaman KPU. Ahdiyat menambahkan, salah satu dari anggota KPPS 12 RT 11 Jalan Bina Warga Landasan Ulin Kota Banjarbaru itu adalah mahasiswa Uniska bernama M Rizaldi , kalau belum diberi santuan, lalu sampai kapan pahlawan demokrasi dihargai
Edi Ariansyah kembali menjelaskan, soal santunan sudah per 10 April sudah diverifikasi kepada keluarga nya. Pada 11 Mei nanti akan disampaikan kepada keluarga itu diserahkan proses uang duka itu.
Surat dari KPU pusat sudah ada terima, hasil validasi itu dua hari lagi atau 11 Mei. Terkait kepercayaan publik di Kalsel sangat tinggi. Lancarnya pemilu tinggi warga Kalsel lebih dewasa daripada di luar Kalsel sana. Terakhir Edi juga mengungkapkan untuk yang sakit juga ada sekitar 70 se Kalsel yang perlu mendapat perhatian.
Arsuma